REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung masih mengusut kasus tewasnya Brigpol Ahmad Jamhari, anggota Polres Lampung Timur, setelah terjadi pengeroyokan oleh sejumlah orang di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Senin (3/2).
Anggota Satuan Sabhara Polres Lampung Tengah tersebut meninggal, setelah kawanan orang melakukan tindak kekerasan kepadanya, saat korban mengunjungi seorang rumah warga yang sedang melakukan hajatan, pada Senin (3/2).
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id dari sumber di tempat kejadian, Senin (3/2), Brigpol Ahmad Jamhari mengalami luka di kepalanya akibat lemparan batu, setelah terjadi baku hantam dengan beberapa pemuda yang diduga sedang mabuk pada pesta hajatan tersebut.
Saat itu, sedang ada pesta hajatan warga. Brigpol Ahmad Jamhari mendatangi tempat tersebut untuk mengetahui kondisi keamanan pada pesta tersebut. Namun, tiba-tiba terdapat sekolompok orang diduga sedang mabuk mendatangi korban. Sekelompok orang tersebut merasa tidak puas adanya anggota polisi di pesta hiburan tersebut.
Beberapa orang mengeluarkan senjata tajam dan mengarahkan ke korban. Terjadi keributan dan bentrok fisik. Kepala korban terkena lemparan batu yang menyebabkan korban mengalami pendarahan di lokasi kejadi. Karena darah yang keluar berlebihan, Brgipol Ahmad Jamhari meninggal di tempat.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, petugas masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya anggota Polres Lampung Timur. “Saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada Republika di Bandar Lampung, Senin (3/2) petang.
Menurut dia, petugas Bidpropam telah mendatangi lokasi kejadian, untuk mengetahui motif yang dilaukan pelaku kepada korban hingga meninggal dunia. Petugas belum bisa menyimpulkan pengeroyok anggota polisi tersebut dalam kondisi mabuk atau mengkonsumsi obat-obatan.
Ia mengatakan, kronologis kejadian berawal dari anggota Polres Lampung Timur tersebut, mendatangi tempat hiburan di Lampung Tengah. Kedatangan anggota polisi karena tempat hiburan tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum.
Merasa tidak puas, warga setempat melakukan perlawanan kepada anggota polisi tersebut. Terjadi pengeroyokkan terhadap petugas di lokasi hiburan hingga sang polisi meninggal dunia.