Sabtu 01 Feb 2020 16:31 WIB

Indonesia Juga Beri Bantuan Perlengkapan Medis ke China

Bantuan yang diberikan ke China seperti masker wajah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Menlu Retno Marsudi saat konferensi pers kesiapan evakuasi WNI di China, Jumat (31/1).
Foto: Fergi Nadira/Republika
Menlu Retno Marsudi saat konferensi pers kesiapan evakuasi WNI di China, Jumat (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tidak hanya mengevakuasi 245 Warga Negara Indonesia (WNI) di Hubei, China. Indonesia juga membantu mendistribusikan perlengkapan medis yang kini dibutuhkan China seperti masker wajah.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menjelaskan, pesawat berisi lima orang dalam satu tim berangkat menjemput dan mengevakuasi WNI di Hubei, Sabtu (1/2).

Baca Juga

"Kemudian tim dalam pesawat juga membawa peralatan yang diperlukan oleh pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT) seperti masker wajah dan surgical unit," ujarnya saat konferensi pers pelepasan tim evakuasi WNI dari Wuhan, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten,  Sabtu (1/2).

Ia menambahkan, negeri tirai bambu itu memerlukan perlengkapan medis tersebut. Ia menambahkan, peralatan ini akan langsung diberikan kepada pemerintah China melalui Hubei Charity Foundation.

Retno menjelaskan, penjemputan dipusatkan di Wuhan. Kemudian WNI yang berada di beberapa titik sekitar provinsi Hubei sudah mulai bergerak menuju Wuhan. Ia menyebutkan, ada beberapa wilayah pergerakan WNI tersebut diantaranya Enshi City yang jaraknya 542 kilometer (km) dari Wuhan, Jingzhou yang jaraknya 222 km, kemudian Huangshi jaraknya 100 km dari Wuhan, dan Xianning jaraknya 98 km, dan lima titik di Wuhan.

Ia menjelaskan, titik penjemputan dipusatkan di Bandara Wuhan. Ia menegaskan, WNI yang dipulangkan dari Hubei ke Tanah Air nantinya harus dalam kondisi sehat.

"Dari kemarin malam saya berkomunikasi dan terus mendapatkan laporan bahwa kondisi mereka sehat. Mereka senang akan pulang," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum kepulangan mereka ke Tanah Air, serangkaian pemeriksaan kesehatan dilakukan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kondisi mereka sehat.

"Mengingat situasi ini bukan situasi yang normal maka kedisiplinan penanganan protokol kesehatan akan diberlakukan," ujarnya.

Kedisplinan ini, dia melanjutkan, terus diberlakukan selama perjalanan penerbangan dan pasca penerbangan. Tak hanya itu, ia menyebutkan protokol kesehatan juga berlaku bagi awak pesawat setelah menjemput WNI. Ia mendapatkan laporan sebanyak 245 WNI akan dijemput tim beranggotakan lima orang.

"Jadi 250 orang akan menjalankan protokol kesehatan. Begitu mendarat dan pulang, tim juga menjalani protokol kesehatan," ujarnya. N Rr Laeny Sulistyawati

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement