REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus novel corona (nCoV) yang berasal dari Wuhan, China, telah menyebabkan kehebohan di Indonesia, meskipun belum terdapat kasus positif di Indonesia. Hal ini bahkan membuat menyebarnya berita hoaks di media sosial bahwa buah dari China juga dapat menjad perantara virus ini.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB dengan tegas membantah hal ini. Dia menjelaskan, virus ini menyebar melalui patogen dari hewan, seperti kelelawar dan ular. Bahkan jenis virus corona lainnya juga ditemukan berasal dari hewan.
"Ada yang bilang makan buah dari China bisa nularin virus corona, ini hoaks. Makan buah dari China aman, yang penting bersih," tegas dr. Ari Fahrial saat ditemui di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (30/1).
Penularan virus corona jenis apapun berasal dari percikan dari bersin atau batuk, dan ini biasanya karena kontak langsung dengan penderita atau inang. Dengan demikian, ini tidak ada hubungannya dengan memakan buah- buahan.
Menurut dr. Ari, masyarakat harus membiasakan perilaku hidup sehat dengan rajin mencuci tangan pakai sabun, utamanya sebelum makan. Buah pun harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan untuk menghindari terjangkit virus dan bakteri apapun.
"Daya tahan tubuh menjadi kunci untuk sembuh dari virus, makanya masyarakat justru harus sering makan buah," kata dr. Ari.