REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perayaan imlek nasional di ICE BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis (30/1) pagi. Dalam acara ini, Presiden mengingatkan beragamnya masyarakat Indonesia dengan berbagai macam suku, agama, dan juga budaya.
"Saya tahu marga di keturunan Tionghoa ini banyak sekali. Sama dengan negara kita yang sangat beragam, yang bermacam-macam suku, agama, etnis, yang hidup dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujar dia.
Jokowi menyampaikan, tak ada negara lain yang memiliki keberagaman masyarakat seperti di Indonesia. Untuk menunjukan toleransi keberagaman, Presiden pun mengenakan pakaian adat tradisional masyarakat Tionghoa Cheongsam berwarna merah saat menghadiri acara ini.
Begitu juga dengan beberapa menterinya yang turut hadir seperti Mensesneg dan Menko PMK yang turut mengenakan pakaian adat tradisional masyarakat Tionghoa.
"Pak Mensesneg, Pak Menko PMK, pakai baju adat Tionghoa, Pak Menteri PMK tapi pakai peci. Coba, ga ada selain di Indonesia. Ga ada. Ya kita ini memang beragam," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, keberagaman masyarakat Indonesia ini pun harus disyukuri. Sebab meskipun masyarakat Indonesia beraneka ragam, namun tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia.
"Ini yang patut kita syukuri. Patut kita syukuri. Bahwa meskipun kita beranekaragam tapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap dia.