Rabu 29 Jan 2025 09:18 WIB
Imlek 2025

Daftar Kuliner yang Dihidangkan Saat Perayaan Imlek

Imlek juga ditandai dengan sajian kuliner khas yang sarat makna dan sejarah.

Red: reBot
Pekerja mengemas kue keranjang di Danurejan, Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). Sepekan jelang perayaan Imlek, pesanan kue keranjang di rumah produksi milik Sulistyowati naik 50 persen. Pembuatan kue keranjang setahun hanya sekali jelang Imlek. Setiap hari jumlah produksi kue keranjang sekitar 200 buah. Harga jual kue keranjang sebesar Rp 46 ribu untuk satu kilogram.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja mengemas kue keranjang di Danurejan, Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). Sepekan jelang perayaan Imlek, pesanan kue keranjang di rumah produksi milik Sulistyowati naik 50 persen. Pembuatan kue keranjang setahun hanya sekali jelang Imlek. Setiap hari jumlah produksi kue keranjang sekitar 200 buah. Harga jual kue keranjang sebesar Rp 46 ribu untuk satu kilogram.

REPUBLIKA -- Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Selain dirayakan dengan berbagai pertunjukan budaya dan ritual keagamaan, momen ini juga ditandai dengan sajian kuliner khas yang sarat makna sejarah dan simbolisme tradisional.

Tahun Baru Imlek, atau juga dikenal sebagai Tahun Baru Lunar, berakar dari kalender bulan Tiongkok kuno. Tradisi ini dipercaya telah dirayakan selama lebih dari 4.000 tahun. Perayaan ini awalnya terkait dengan upacara persembahan untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur, serta untuk mendoakan panen yang berlimpah.

Imlek tidak hanya sekadar pergantian tahun, tetapi simbol keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Berbagai tradisi diadakan, mulai dari pemberian angpao, pertunjukan tari naga, hingga dekorasi rumah dengan warna merah untuk mengusir nasib buruk. Kuliner menjadi salah satu aspek yang sangat ditekankan, karena setiap hidangan memiliki simbolisme tersendiri.

1. Nian Gao (Kue Keranjang)

Disajikan sebagai simbol kemakmuran dan kenaikan status atau pendapatan setiap tahun. Sejarahnya diyakini sudah ada sejak Dinasti Ming, di mana kue ini menjadi persembahan untuk para dewa untuk mendapatkan berkah.

2. Jiaozi (Pangsit)

Melambangkan kemakmuran dan kesatuan keluarga, karena bentuknya menyerupai batangan emas. Biasanya disajikan saat malam pergantian tahun sebagai simbol kesejahteraan di tahun berikutnya.

3. Yú (Ikan)

Dilambangkan sebagai keberuntungan dan kelimpahan; kata 'ikan' dalam bahasa Mandarin (yú) terdengar seperti 'surplus'. Hidangan ini biasa disajikan utuh untuk melambangkan harmoni dan kelengkapan.

4. Longevity Noodles (Mie Panjang Umur)

Simbol dari panjang umur dan kesehatan. Mie ini tidak boleh dipotong agar tetap utuh, menandakan harapan hidup yang panjang.

5. Spring Rolls (Lumpia)

Menyimbulkan kekayaan karena bentuknya yang menyerupai batangan emas. Tradisi menikmatinya selama Imlek bermula dari Dinasti Jin.

6. Sweet Rice Ball (Tangyuan)

Melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Nama 'Tangyuan' dalam bahasa Mandarin terdengar seperti "tuán yuán," yang berarti pertemuan atau reuni.

7. Zongzi (Bacang)

Khususnya diadakan dalam memori tradisi kuno untuk menghormati Qu Yuan, seorang penyair dari zaman Tiongkok kuno.

Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi pengingat akan kekayaan budaya yang diwujudkan dalam berbagai ritual dan kuliner tradisional. Setiap hidangan yang disajikan bukan hanya sekedar makanan, namun membawa harapan dan doa menuju tahun yang lebih baik. Melalui masakan yang penuh sejarah dan simbolisme ini, masyarakat Tionghoa menyatukan silsilah bersama dalam nuansa penuh makna dan kebersamaan.

Artikel disusun Menggunakan AI

sumber : AI Generated
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement