REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah belum bisa mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada wilayah Provinsi Hubei, khususnya Wuhan. Ma'ruf beralasan, saat ini wilayah tersebut masih terisolasi oleh Pemerintah China, baik masuk atau keluar.
"Wuhan ini sekarang ini menjadi daerah yang diisolilasi, sehingga tidak boleh ada orang masuk dan tidak boleh ada yang keluar. Jadi akibatnya semuanya masih menunggu sikap Pemerintah Tiongkok," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1)
Karena itu, Ma'ruf mengatakan hingga saat ini pemerintah masih menunggu sikap Pemerintah China. Meski begitu, Ma'ruf memastikan Pemerintah saat ini sudah siap untuk evakuasi jika wilayah Wuhan sudah dibuka aksesnya.
"Memang situasi ini karena dia dijadikan sebagai daerah isolasi, tapi pemerintah kita siap untuk kalau kemungkinan sudah mungkin kita akan evakuasi," ujar Ma'ruf.
"Bahkan yang dari Jepang yang sudah kirim pesawat pun belum bisa dievakuasi, Konsulat Amerika yang sudah ditutup kabarnya, mereka belum bisa pulang, masih di Wuhan," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, saat ini semua negara juga menunggu Pemerintah China untuk mengevakuasi warganya masing-masing dari Wuhan.
Namun begitu, Ma'ruf memastikan pemerintah terus memantau kondisi para WNI yang berada di Provinsi Hubei dan juga di Wuhan. Termasuk memasok kebutuhan logistik para WNI.
"Tapi pemerintah trus memperhatikan anak-anak kita terutama yang di Wuhan, kalau nggak salah ada 100 orang, 84-nya itu mahasiswa dan kita membangun logistiknya melalui pusat-pusat kita di Tiongkok," ujarnya.
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan meminta bantuan Pemerintah untuk segera mengevakuasi para pelajar dan juga mahasiswa keluar dari Wuhan. Ketua PPIT Wuhan, Nur Musyafak berharap para pelajar dan mahasiswa di Wuhan bisa memeriksakan kondisi kesehatannya.
Sebab, saat ini para pelajar dan mahasiswa disana masih terisolisasi dan tanya beraktifitas di sekitar asrama.
"Kami minta bantuan mengeluarkan teman-teman dari Wuhan dan mengecek kesehatan mereka," ujar Nur saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Selasa (28/1).
Tak hanya itu, Nur juga mengungkap psikologi para pelajar dan mahasiswa sudah mulai terganggu karena derasnya informasi mengenai penyebaran virus Corona, baik di Wuhan maupun wilayah lainnya.
Karena itu, Nur juga membutuhkan bantuan untuk menenangkan kondisi psikologi para pelajar maupun mahasiswa.
"Kami butuhkan bantuan untuk menenangkan psikologi teman-teman yang di Wuhan, karena sudah mulai down, dengab adanya banyak berita yang sangat dramalisir menambah beban mereka," ujarnya.