Ahad 26 Jan 2020 23:06 WIB

Warga Bantaran Ciliwung Masih Waswas Ancaman Banjir

Banjir pada awal Januari 2020 merupakan banjir terbesar untuk warga Pejaten Timur.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andri Saubani
Korban banjir Jakarta menerima bantuan sosial dari organisasi Lions Club di SDN 22, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (26/1).
Foto: REPUBLIKA/Muhyiddin
Korban banjir Jakarta menerima bantuan sosial dari organisasi Lions Club di SDN 22, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di ibu kota Jakarta, pada awal Januari lalu masih menyisakan trauma bagi sebagian warga bantaran Kali Ciliwung. Salah satu warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung, May (35 tahun) mengatakan, banjir yang terjadi pada awal 2020 lalu merupakan banjir terbesar yang melanda RT 05 RW 05, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat itu, menurut dia, rumahnya terendam banjir hingga ke atap. Karena itu, sampai saat ini ia dan keluarganya masih khawatir rumahnya terendam banjir lagi. “Kita pastinya masih waswas. Kemarin sampai ke atap. Jadi meski hujannya kecil kita sudah siap-siap untuk mengungsi lagi,” ujar May kepada Republika.co.id seusai menerima bantuan sosial dari organisasi Lions Club di SDN 22, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (26/1).

Baca Juga

May berharap bencana banjir tidak terulang lagi di Jakarta. Dia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu korban banjir di kelurahan Pejaten Timur, termasuk kepada organisasi Lions Club.

“Kita berharap banjir kemarin itu tidak terjadi lagi. Tapi alhamdulillah sampai sekarang masih ada yang memberikan bantuan ke warga,” ucap May.

Ketua RT 05 RW 05 Keluarahan Pejaten Timur, Suwardi juga berterima kasih kepada Lions Club yang telah memberikan bantuan kepada warganya berupa 400 paket kebutuhan sandang dan pangan. Karena, menurut dia, warganya memang sangat banyak yang terdampak banjir. 

“Alhamdulillah saya sebagai ketua RT di sini tentunya mengucapkan terima kasih bantuan dari Lions Club. Karena di sini baru saja kita terkena banjir alam,” ujar Suwardi saat ditemui lebih lanjut.

Menurut dia, warga yang tinggal di RT 05 terdapat 1500 jiwa dan yang terdampak banjir sebanyak 290 KK atau 344 jiwa. Sementara itu, jumlah rumah yang terendam dalam satu RT tersebut kurang lebih ada 214 rumah.

Suwardi mengatakan, kampungnya tersebut memang sudah terbiasa terkena banjir lantaran berada di pinggiran sungai Ciliwung. Namun, dia bersyukur pada 2020 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melanjutkan lagi program normalisasi Ciliwung yang sempat berhenti sejak 2018 lalu.

Setelah dilakukan normalisasi, dia berharap bisa mengurangi dampak bencana banjir yang melanda Jakarta. “Kemarin sudah ada keputusan dari bapak gubernur bahwa normalisasi harus diteruskan. Dan saya di sini sebagai RT sangat mendukung,” kata Suwardi.

Koordniator penyaluran bantuan dari Lions Club International Foundation (LCIF), Sari Pitaloka berharap bantuan yang diberikan kepada korban terdampak bencana banjir yang berada RT 05 RW 05 Pejaten timur bisa bermanfaat. Bantuan tersebut berupa sembako, selimut, sarung, obat-obatan ringan, dan juga telur.

Menurut dia, sebelumnya Lions Club juga sudah bergerak ke daerah Bekasi, Bogor, Lebak, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Karena itu, kata dia, pihaknya baru hari ini bisa menyalurkan bantuan ke warga Pejaten Timur di Jakarta Selatan.

“Memang kami tidak bisa memberikan banyak tapi semoga bisa bermanfatat dan meringankan, serta menghibur. Karena kita juga membawa pendongeng untuk menghibur anak-anak yang terdampak banjir di sini,” jelas Pitaloka.

Dia menambahkan, dalam menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Jakarta dan sekitarnya pihaknya melakukan survei terlebih dahulu. Setelah melakukan survei, akhirnya dapat diketahui bahwa warga Pejaten Timur yang terdampak banjir lumayan besar.

“Ternyata daerah sini lumayan terkena dampak banjir kemarin. Kalau menurut Pak RT nya tadi banjirnya sampai dua meter di daerah sini,” kata Pitaloka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement