REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan di balik penolakan Oesman Sapta Odang (OSO) untuk masuk ke dalam susunan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Menurut Jokowi, OSO lebih memilih mengurusi Partai Hanura ketimbang harus masuk dalam lingkaran pemerintahan.
"Saya jadi tahu. Alasan yang pertama, ini UU. Jadi kalau jadi Wantimpres tidak boleh merangkap sebagai pimpinan Parpol. Alasan kedua, Pak OSO lebih mencintai Hanura dibanding di Wantimpres. Baru tahu saya juga," ujar Jokowi dalam sambutan di acara pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, Jumat (24/1).
OSO sempat dikabarkan ditawari Presiden Jokowi untuk masuk dalam jajaran Wantimpres. OSO juga sempat berkunjung ke Istana Kepresidenan pada awal Desember 2019 lalu untuk membahas hal ini. Namun, ia mengaku menolak karena ingin fokus di Partai Hanura.
Dalam pengukuhan pengurus DPP Hanura Jumat malam, Oesman Sapta Odang (OSO) dilantik sebagai Ketua Umum (Ketum) Hanura periode 2019-2024, sekaligus jajaran pengurus lainnya. Sementara, posisi sekretaris dijabat Gede Pasek Suardika dan bendahara umum Zulnahar Usman.