Kamis 23 Jan 2020 15:55 WIB

Bandara El Tari Siapkan Pemindai Suhu Tubuh Cegah Corona

Bandara El Tari Kupang siapkan pemindai suhu tubuh untuk mencegah masuknya corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bandara El Tari Kupang siapkan pemindai suhu tubuh untuk mencegah masuknya virus Korona. Ilustrasi.
Foto: antara
Bandara El Tari Kupang siapkan pemindai suhu tubuh untuk mencegah masuknya virus Korona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional El Tari Kupang mempersiapkan alat pembaca suhu tubuh di terminal kedatangan internasional. Alat ini disiapkan untuk mencegah masuknya virus corona dari China.

"Kami sudah bekerja sama dengan Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk mengantisipasi masuknya virus corona tersebut ke wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya melalui Bandara El Tari Kupang," kata Kepala Humas AP I Bandara El Tari Kupang Dadang Jaka Ruliawan kepada Antara di Kupang, Kamis.

Baca Juga

Bandara tersebut mempunyai rute penerbangan internasional tiga kali dalam sepekan. Sebenarnya, kata Dadang, alat pendeteksi suhu tubuh itu sudah ada sejak dua tahun terakhir yang fungsinya mencegah masuknya berbagai macam virus.

"Alat ini sebenarnya sudah ada dan terpasang di bandara ini sejak dua tahun terakhir, untuk mencegah siapapun yang masuk ke Kota Kupang dalam keadaan sakit, yang terbaca melalui alat itu," ujar dia.

Staf pengoperasi alat pembaca suhu tubuh dari KKP, Pius Ritan, menjelaskan alat pembaca suhu tubuh itu akan bisa membaca siapa saja yang masuk melalui bandara ini. Khususnya melalui terminal kedatangan internasional.

"Jadi alat ini saat ada yang masuk pasti langsung terbaca suhu tubuhnya. Normalnya suhu tubuh seseorang itu berkisar dari 36 sampai 37,5 derajat celcius. Tetapi jika lebih dari itu pasti akan langsung ditahan dan dikarantina," tutur dia.

Saat ada yang suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37,5 derajat celcius, bagian jidat orang tersebut akan terlihat berwarna merah di monitor. Sampai sejauh belum ditemukan orang atau penumpang dari luar negeri yang membawa masuk virus itu ke wilayah kota Kupang. Namun, kata dia, pihaknya tetap waspada mengingat virus tersebut sangat berbahaya karena bisa menular dengan mudah ke sesama manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement