Kamis 23 Jan 2020 12:21 WIB

Jokowi Tegaskan Kedaulatan NKRI Harga Mati

Indonesia menghadapi tantangan makin berat, di antaranya spektrum konflik meluas.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (23/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Presiden memerintahkan seluruh jajaran Kemenhan, TNI dan Polri bekerja sungguh sungguh menjaga kedaulatan NKRI dan berdiri paling depan dalam memperkokoh kedaulatan NKRI.

"Sekali lagi saya sampaikan bahwa kedaulatan itu harga mati, tidak bisa dinegosiasikan, tidak ada tawar-menawar," kata Presiden Jokowi ketika memberi pengarahan pada rapat pimpinan Kemenhan, TNI dan Polri di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga

Dalam rapim yang dihadiri antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis, Presiden Jokowi merasa senang rapim juga dihadiri jajaran pimpinan Polri. "Ini menunjukkan adanya sinergi, saling mendukung dan mengisi dalam melaksanakan agenda besar dan tujuan negara," kata Jokowi dalam rapim bertema Pertahanan Semesta Yang Kuat Menjamin Kelangsungan Hidup NKRI.

Menurut Presiden, jajaran pertahanan juga harus menangani semua spektrum konflik yang semakin luas. "Ke depan tantangan kita semakin berat," katanya.

Ia menyebutkan tantangan itu antara lain semakin meluasnya spektrum konflik di berbagai belahan dunia. "Oleh sebab itu kita harus memperkuat diplomasi pertahanan untuk meredam ketegangan antarnegara dan siap untuk mempertahankan kedaulatan negara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement