REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menemukan lima hektare ladang ganja setelah mengungkap kasus ganja yang diselundupkan lewat mobil minibus bak terbuka berisi durian. Pengungkapan ladang ganja tersebut di Kota Nopoh, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara memakan waktu selama delapan jam dengan berjalan kaki menembus hutan.
"Total keseluruhan ladang ganja sebanyak lima hektare dengan jumlah tanaman ganja sebanyak kurang lebih 300 ribu batang pohon," ujar Kepala Satres Narkoba Ajun Komisaris Besar Polisi, Erick Frendiz, di Jakarta, Rabu.
Erick mengatakan, perjalanan mengungkap ladang ganja pada Sabtu (18/1) diawali menemukan tiga hektare dengan jumlah tanaman kurang lebih 180 ribu batang pohon ganja. Ukuran tanaman ganja di ladang itu mencapai 1,5 hingga dua meter dan sudah siap panen.
Polisi juga menyita ganja yang sudah siap edar seberat 30 kilogram. Barang bukti tersebut dibawa ke Jakarta untuk melengkapi berkas penyelidikan.
"Selanjutnya personel gabungan menemukan kembali ladang ganja seluas kurang lebih dua hektare dengan jumlah tanaman pohon ganja sebanyak 120 ribu batang pohon. Panjangnya hampir sama 1,5 sampai dua meter," kata dia.
Hasil pengungkapan tersebut diperkirakan menghasilkan ganja kering sebanyak 37,5 ton dengan rincian 1 kg daun ganja kering dihasilkan dari delapan batang pohon ganja. Dari temuan lima hektare ladang ganja tersebut, dimusnahkan sebanyak 119.970 batang pohon dan disisihkan sebanyak 30 batang pohon ganja.
"Total jumlah keseluruhan yang dimusnahkan sebanyak 299.940 batang pohon ganja dan 60 batang pohon ganja dan kurang lebih 30 kilogram daun ganja siap edar," ujar Erick.