REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan sembilan pesan penting kepada Inspektorat Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar dapat berkinerja baik serta dapat mengantisipasi penyimpangan atau kejadian yang tidak diharapkan.
Sembilan pesan penting tersebut disampaikan Bima Arya saat rapat koordinasi dengan pimpinan Inspektorat dan jajarannya di Kantor Inspektorat Kota Bogor, Kamis (20/1). Pada kesempatan tersebut, dia didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Menurut Bima Arya, kejadian yang tidak diharapkan misalnya ambruknya atap bagian tengah Gedung DPRD Kota Bogor. Padahal, Gedung DPRD tersebut baru digunakan beberapa bulan setelah peresmiannya.
Sembilan pesan penting yang disampaikan Bima Arya pada rapat koordinasi tersebut, yakni pertama, agar Inspektorat Kota Bogor dapat menjaga integritasnya karena Inspektorat sebagai pengawas, harus berada paling depan pada sektor reformasi birokrasi. "Inspektorat harus bisa memilah mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Itu prinsip utama," katanya.
Kedua, Inspektorat harus independen baik di internal Pemerintah Kota Bogor maupun eksternal, tidak boleh masuk angin. Ketiga, Inspektorat harus memiliki kinerja baik dan cepat. Inspektorat harus bisa berlari seperti motto Kota Bogor, tapi berlari dalam koridor aturan yang berlaku, dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
Keempat, Inspektorat harus melaporkan semua indikasi temuan penyimpangan sebelum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masuk, Inspektorat harus masuk atau harus koordinasi. Kelima, Inspektorat harus menindaklanjuti semua informasi terkait dugaan penyimpangan, baik dari internal Pemerintah Kota Bogor, aduan dari warga, maupun informasi lainnya.
Keenam, jika ada informasi terkait dengan indikasi penyalahgunaan kewenangan, inspektorat harus terlibat, termasuk dalam proses perencanaan proyek dan kegiatan lainnya. Ketujuh, terhadap poin-poin strategis pemerintah, Inspektorat agar melakukan pengumpulan database untuk belajar dari temuan-temuan selama bertahun-tahun.
"Data-data dikumpulkan untuk dianalisis, ada databasenya atau ada referensinya, sebagai proses pembelajaran. Mengapa hal itu terjadi terus," katanya.
Kedelapan, Inspektorat harus fokus pada pembinaan sumberdaya manusia, koordinasi dengan bagian kepegawaian, agar semua aparatur memiliki keahlian dan integritas dalam bekerja. Kesembilan, akan ada langkah-langkah penguatan di Inspektorat baik dari aspek gedungnya maupun kinerjanya.
"Nanti akan dibangun Gedung Inspektorat, bisa di lokasi ini atau di lokasi lainnya," katanya.