REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi yang dilakukan Tim Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TMC-BPPT) telah mengurangi curah hujan di Jabodetabek hingga 44 persen dari yang diperkirakan sebelumnya. Hingga Sabtu (18/1), pelaksanaan TMC telah dilakukan sebanyak 44 kali penerbangan.
"Hasil operasi ini juga menunjukkan curah hujan di wilayah Jabodetabek mampu ditekan lebih kecil daripada rata-rata curah hujan disekitarnya,” ujar Kepala Balai Besar TMC-BPPT Tri Handoko Seto, dalam keterangan persnya, Ahad (19/1).
Hingga Sabtu (18/1), kata dia, pelaksanaan TMC telah dilakukan sebanyak 44 penerbangan dengan total jam terbang lebih dari 95 jam. Total bahan semai yang digunakan untuk TMC di sekitar wilayah Jabodetabek mencapai lebih dari 73 ton.
"Dengan ketinggian penyemaian sekitar 9.000-12.000 kaki. Operasi TMC ini didukung dua unit pesawat TNI AU, yakni pesawat CN 295 registrasi A-2901 Skadron II dan pesawat Casa 212 registrasi A-2105 Skadron IV Malang," ujar Seto.
Ia menjelaskan, sejak 3 Januari 2020, BPPT bekerja sama dengan BNPB, TNI AU dan BMKG memulai penanggulangan banjir di wilayah Jabodetabek. Itu dilakukan dengan cara mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jabodetabek. TMC kali ini ditujukan meredistribusi dan mengurangi potensi curah hujan di wilayah Jabodetabek.
"Penerbangan penyemaian dilakukan pada awan-awan potensial hujan di wilayah Kepulauan Seribu, sepanjang Selat Sunda, Ujung Kulon dan sekitarnya," kata dia.