Kamis 16 Jan 2020 00:49 WIB

Plt Gubernur Kepri Klaim tak Ada Lagi Kapal China di Natuna

Plt Gubernur Kepri menegaskan saat ini kondisi Natuna sudah mulai kondusif.

Plt Gubernur Kepri Klaim tak Ada Lagi Kapal China di Natuna. Prajurit KRI Semarang-594 melakukan peran parade saat KRI Teuku Umar-385 sailing pass di Laut Natuna, Rabu (15/1/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Plt Gubernur Kepri Klaim tak Ada Lagi Kapal China di Natuna. Prajurit KRI Semarang-594 melakukan peran parade saat KRI Teuku Umar-385 sailing pass di Laut Natuna, Rabu (15/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Plt Gubernur Kepri Isdianto mengklaim sudah tak ada lagi kapal nelayan China di Laut Natuna Utara, Kepri, Rabu (15/1). "Dari keterangan Pak Menko Polhukam Mahfud MD, kapal nelayan China sejak tadi sudah keluar dari Natuna," kata Isdianto usai acara makan malam bersama Menko Polhukam, Menteri KKP serta segenap perwakilan menteri Kabinet Indonesia Maju di Gedung daerah, Tanjungpinang, Kepri, Rabu malam (15/1).

Isdianto menegaskan saat ini kondisi Natuna sudah mulai kondusif. Sebelumnya, dia akui memang sempat memanas akibat adanya nelayan RRT didampingi coast guard masuk ke wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Natuna.

Baca Juga

"Bakamla dan kapal pengawas perikanan kita senantiasa aktif patroli menjaga perairan Natuna dari aktivitas kapal asing," katanya.

Menyangkut penolakan nelayan pantura Jawa melaut ke wilayah Natuna, Isdianto mengaku masyarakat, terutama nelayan lokal, hanya salah paham. Ia mengatakan pemerintah pusat mengirim nelayan pantura untuk mengisi ZEE agar tak ada nelayan asing mencuri ikan di wilayah tersebut.

Menurut dia, nelayan pantura akan melaut di atas 12 mil sehingga tidak sampai menggangu aktivitas nelayan setempat. "Kewenangan Provinsi Kepri itu 0-12 mil. Selain itu, retribusi nelayan pantura tetap masuk ke Kabupaten Natuna," katanya.

Isdianto mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pun berjanji akan memberi bantuan kapal besar serta peralatan tangkap yang memadai bagi nelayan Natuna. "Selama ini nelayan setempat memang tidak punya kapal besar sehingga sangat sulit melaut hingga ZEE, apalagi memasuki musim utara," kata Isdianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement