Rabu 29 Dec 2021 12:56 WIB

Bakamla Prioritaskan Pengamanan Perairan Natuna pada 2022

Bakamla tidak bekerja sendiri dalam mengamankan Natuna, tapi dengan institusi lain

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia (kiri)
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI tetap memprioritaskan pengamanan Perairan Natuna, Kepulauan Riau, pada tahun 2022. Dalam mengamankan Perairan Natuna, Bakamla tidak bekerja sendiri, tapi bekerja dengan institusi lain, seperti TNI Angkatan Laut.

"Jadi, kita harus meningkatkan sinergi kerja sama dalam operasi pengamanan wilayah perbatasan," Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia usai Peringatan HUT ke-16 Bakamla, di Markas Bakamla, Jakarta, Rabu (29/12)).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, mantan Pangkolinlamil ini mengatakan, tantangan maritim akan semakin meningkat di masa depan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi katalisator perubahan cara bertindak dari ancaman yang harus dihadapi semua aparat penegak hukum, termasuk Bakamla RI. Perlu disadari para personel Bakamla bahwa Bakamla telah diamanatkan oleh Presiden sebagai embrio "coast guard"-nya Indonesia.

"Ini berarti bahwa ke depan Bakamla akan menjalankan secara penuh tugas dan peran 'coast guard', yaitu 'security', 'safety' dan 'defense' dalam hal ini sebagai komponen cadangan TNI Angkatan Laut di masa perang. Tugas yang penuh risiko ini menjadi dasar kompetensi personel Bakamla," kata Aan.

Karena itu, paparnya, sumber daya manusia (SDM) Bakamla harus memiliki sikap perilaku pengetahuan, keterampilan, dan kesamaptaan jasmani yang prima layaknya prajurit militer. "Dengan demikian, tidak salah bawa ASN Bakamla memiliki kualifikasi paramiliter. Itu yang mendasari pola pembinaan personel Bakamla. Membangun sistem pendidikan dasar yang bersifat semimiliter atau disebut 'coast guard basic' training," jelasnya.

Wilayah Perairan Natuna sering kali terjadi pelanggaran pencurian ikan yang dilakukan kapal asing, seperti kapal China dan kapal Vietnam.Pada Jumat (24/12), Bakamla menangkap satu kapal ikan asing berbendera Vietnam yang melakukan aktivitas ilegal di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.Laut Natuna Utara menjadi salah satu perairan yang dinilai rawan oleh Bakamla sehingga kawasan itu menjadi salah satu wilayah penjagaan prioritas pada 2022.

Baca Juga: Ekspor Nikel Mentah Disetop, Industri Pengolahan dan Smelter Bakal Menggeliat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement