REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerindra belum bersikap terkait usulan agar parliamentary threshold (PT) dinaikan menjadi lima persen, seperti yang didorong oleh PDI Perjuangan. Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Gerindra akan terlebih dahulu melakukan pembahasan internal.
"Kalau itu kami belum bicarakan di internal Gerindra untuk masalah PT 5 persen atau kemudian sistem (pemilihan anggota dewan) terbuka atau tertutup," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (13/1).
Dasco menyebut, dalam waktu dekat Gerindra akan mengadakan event Nasional. Pada acara tersebut, lanjut dia, Gerindra akan membahas usulan-usulan terkait kepemiluan, termasuk usulan PDIP soal peningkatan ambang batas parlemen hingga sistem proporsional tertutup.
"Kami juga akan mengadakan satu event nasional dari Partai Gerindra yang direncanakan pada bulan April atau Mei yang kita akan membahas masalah kepemiluan," ujar Dasco.
Sebelumnya, melalui rakernas, PDIP merekomendasikan peningkatan ambang batas yang berjenjang dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Secara berurutan, PDIP meminta ambang batas parlemen nasional 5 persen, Provinsi 4 persen dan DPRD Kabupaten/Kota 3 persen.
PDIP juga merekomendasikan perubahan district magnitude sebesar 3 hingga 10 Kursi untuk DPRD Provinsi serta Kabupaten/Kota dan 3 hingga 8 Kursi untuk DPR RI. "Hal itu dalam rangka mewujudkan presidensialisme dan pemerintahan efektif, penguatan serta penyedederhaan sistem kepartaian serta menciptakan pemilu murah," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.