REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko induk penanggulangan bencana Kementerian Sosial (Kemensos) akan berdiri dan siaga selama masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor Jabodetabek dan Banten. Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan posko induk ada sampai masa pemulihan.
"Selama masa tanggap darurat posko ini akan berdiri," katanya di Gedung Cawang Kencana, Jakarta, Jumat (10/1).
Mensos memastikan saat ini posko induk yang didirikan di gedung Cawang Kencana, Jakarta tersebut dalam posisi siap untuk aksi dan beroperasi selama 24 jam. Namun ia mengakui berdirinya posko induk itu sedikit terlambat karena seharusnya sudah berdiri sejak awal terjadi bencana banjir.
"Di awal banjir kita disibukkan dengan aksi-aksi langsung seperti evakuasi dan penyaluran bantuan karena memang instruksi Presiden segera bantu korban sebagai bentuk kehadiran negara," katanya.
Posko induk selain untuk menangani bencana juga digunakan untuk menampung bantuan-bantuan. Bantuan yang ditampung berasal dari masyarakat, ormas, BUMN atau dunia usaha lainnya yang tidak punya kemampuan untuk menjangkau daerah terdampak bencana tapi menitipkan bantuannya di Kemensos. "Kami jamin bantuan akan kami salurkan ke tempat-tempat yang paling membutuhkan," tambah Juliari.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan Posko induk tersebut sebagai pusat untuk bantuan dan peralatan tersedia pusat komando, pusat informasi, dan gudang logistik. "Dengan ada pemusatan posko ini jadi siap. Ada ruang data, peralatan penanggulangan bencana, dua truk kita siapkan untuk sewaktu-waktu termasuk dapur umum lapangan, pelayanan rehabilitasi sosial, mobil penyuluhan, mobil akses disabilitas, dan lain-lain," ujar Harry.