Rabu 08 Jan 2020 21:06 WIB

Ketua KPU: Wahyu Sudah tidak Bisa Dihubungi Sejak Sore

Komisioner KPU Wahyu Setiawan dikabarkan terjaring OTT KPK.

Ketua KPU Arief Budiman bersama para komisioner KPU saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU Arief Budiman bersama para komisioner KPU saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengakui sudah sejak sore tadi nomor telepon seluler anggotanya, Wahyu Setiawan tidak bisa dihubungi. Wahyu dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

"Sore tadi, saya coba hubungi sudah enggak bisa," katanya, di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (8/1)malam.

Baca Juga

Arief membenarkan, bahwa tidak bisa dikontaknya nomor telepon Wahyu setelah tersebarnya pemberitaan OTT koleganya tersebut. Padahal, kata dia, mereka biasa berkomunikasi melalui grup Whats App (WA) jika tidak sedang bertatap muka.

"Kami biasa, tiap hari kan berkomunikasi. Kalau sedang tidak bertatap muka kan berkomunikasi lewat grup WA. Tadi pagi masih berkomunikasi dengan kami," katanya.

photo
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).

Saat ini, Arief bersama tiga komisioner KPU lainnya sedang di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengonfirmasi penangkapan Wahyu. Arief, didampingi tiga komisioner, yakni Pramono Ubaid Tanthowi, Hasyim Asy'ari, dan Ilham Saputra mendatangi Gedung KPK.

Menurut Arief, konfirmasi itu perlu dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi, sekaligus mengetahui kejelasan kasus yang diduga menjerat seorang komisioner KPU, yakni Wahyu Setiawan. Sebagaimana diwartakan, KPK melakukan OTT terhadap salah seorang komisioner KPU RI yaitu Wahyu Setiawan.

"Benar. Siapa saja yang diamankan dan dalam kaitan apa, serta berapa uang yang diamankan masih didalami penyidik," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Rabu.

Saat dipastikan nama anggota Komisioner KPU tersebut, Alexander tidak membantah. "Informasi awalnya seperti itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement