REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok pria bernama Reynhard Sinaga sontak menjadi perbincangan dunia. Ini setelah penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian Manchester terhadap warga negara Indonesia asal Depok itu. Reynhard diduga melakukan tindakan perkosaan berantai terhadap lebih dari 190 pria di Inggris.
Aksi Reynhard bahkan disebut sebagai perkosaan berantai terbesar di dunia. Republika coba menelusuri jejak Reynhard di Indonesia. Sejumlah data pun didapat Republika terkait jejak Reynhard yang ternyata merupakan lulusan Universitas Indonesia.
Republika mendapatkan katalog skripsi S1 jurusan Arsitektur berjudul Power Architecture atas nama Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga. Nama ini identik dengan nama lengkap pelaku yang ditangkap di Inggris tersebut. Dalam penelusuran itu diketahui bahwa skripsi atas nama Reynhard membahas tentang arsitektur dan masyarakat.
Dalam penjelasan tentang karya skripsinya, Reinhard menjelaskan bahwa karya ilmiahnya ingin menganalisa hubungan sejumlah bangunan, seperti bangunan pemerintah dan bangunan bersejarah, dengan manusia.
"Beberapa bangunan kadang terlihat memiliki kekuatan diantara bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti bangunan-bangunan pemerintahan, bangunan-bangunan bersejarah. Saya ingin menganalisa bagaimana bangunan-bangunan tersebut menyampaikan pengaruhnya kepada manusia sehingga manusia dapat merasakan kekuasannya. Hal ini mungkin dapat dilihat dari penggunaan bentuk-bentuk elemen-elemen yang digunakan, tata letak bangunan di site, tata letak site terhadap bangunan-bangunan atau site lain di sekitarnya, penggunaan warna, dan sebagainya," tulis Reinhard dalam karya yang dipublikasikan pada 2006 itu.
Laman BBC mengkonfirmasi pula bahwa Reynhard adalah lulusan UI jurusan arsitektur. Menurut BBC setelah lulusan dari UI, Reynhard mengambil studi di Manchester pada tahun 2007. "Setelah mendapatkan gelar di Arsitektur Universitas Indonesia, Depok, dia (Reynhard) pindah ke UK pada 2007 untuk menempuh studi perencanaan perkotaan di University of Manchester," tulis BBC.