Jumat 03 Jan 2020 15:19 WIB

Sukabumi Pasang Rambu Peringatan di Titik Rawan Bencana

Pemasangan rambu ini dilakukan BPBD Kota Sukabumi bersama instansi terkait lainnya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Hal ini karena tingginya intensitas hujan yang berpotensi menyebabkan bencana longsor dan banjir.

Salah satunya memasang rambu bencana di lokasi rawan longsor. "Musim hujan, kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di Kota Sukabumi ditingkatkan," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Jumat (3/1). Upaya ini dilakukan BPBD Kota Sukabumi bersama instansi terkait lainnya.

Baca Juga

Menurut Zulkarnain, wilayah Sukabumi rawan dilanda bencana banjir dan longsor. Potensi longsor misalnya di Kecamatan Cikole yakni di Kelurahan Subangjaya dan Cisarua. Selain itu di Kecamatan Gunungpuyuh dan Warudoyong. Sementara potensi banjir di Kecamatan Baros dan Lembursitu.

Sebagai aksi kesiapsiagaan juga kata Zulkarnain, BPBD Kota Sukabumi dan Satlantas Polresta dari Unit Dikyasa melakukan pemasangan rambu bencana di tiga titik yang berbeda. Ketiga titik itu yakni sepanjang Jalan Lio Gedong Panjang, Jalan Proklamasi Rawa Uncal Baros dan di Jalan KH Ahmad Sanusi Cipelang Gede Karang Tengah.

Zulkarnain mengatakan itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas akibat tumpahan lumpur ke jalan raya. Dimana bila terjadi akan menyebabkan jalan lincin dan berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Sehingga kata Zulkarnain, rambu ini dapat menjadi peringatan kepada warga sekitar agar berhati hati pada saat hujan. Sehingga potensi terjadinya korban jiwa akibat kecelakaan dapat diminimalisir.

Terlebih kata Zulkarnain, puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Januari. Oleh karenanya kepada seluruh masyarakat untuk melakukan antisipasi saluran air di lingkungannya agar tidak terjadi banjir dan mewaspadai pohon besar yang ada di dekat rumahnya untuk dipangkas. Hal ini supaya tidak terjadi hal membahayakan lingkungannya juga yang dekat tebingan. "Kesiapsiagaan bencana akan terus digencarkan di awal tahun," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Sekda Kota Sukabumi selaku penanggungjawab penanggulangan bencana akan melakukan mobilisasi dan pengecekan kesiapsiagaan bencana baik personel maupun peralatan. Diharapkan tidak ada bencana alam seperti di daerah lain.

Fahmi mengatakan, terkait penetapan siaga darurat bencana banjir dan longsor masih melihat kondisi di lapangan. Namun saat ini pun pemda telah siap siaga menghadapi potensi yang ada mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota. Langkah tersebut untuk mencegah timbulnya korban jiwa dan kerugian materiil.

Data BPBD Kota Sukabumi pada rentang 31 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020 tercatat ada lima kejadian bencana longsor dan banjir di sejumlah titik. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa dan sudah mendapatkan penanganan dari Pemkot Sukabumi dan instansi terkait lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement