REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan melatih para relawan agar lebih tanggap menyelamatkan korban bencana di dalam air sebagai pertolongan pertama paling dasar.
Head of Region Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera, Ardiansyah, mengatakan pelatihan yang berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus Palembang tersebut sebagai persiapan menghadapi musim hujan yang mulai menimbulkan berbagai bencana di Sumsel.
"Dengan pelatihan ini diharapkan kemampuan relawan semakin meningkat dan siap, sebab bencana bisa terjadi kapan saja," kata Ardiansyah.
Sebanyak 34 peserta dari berbagai unsur relawan yang mengikuti pelatihan dibekali perahu karet, helm, pelampung, dayung, ringbuoy, dan perlengkapan penunjang.
Dipandu oleh pelatih dari Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) ACT, para peserta mensimulasikan cara mengendalikan perahu, mendayung dengan cepat, hingga terjun ke dalam air menyelamatkan korban bencana dan memberikan pertolongan medis pertama.
Menurut Ardianyah, totalitas relawan merupakan komponen penting dalam prinsip Total Disaster Management yang diterapkan ACT dalam menyikapi bencana secara menyeluruh, baik dari fase tanggap darurat hingga fase pemulihan.
"Sebelum jauh masuk ke fase pemulihan tentu permulaan yang paling penting adalah fase kesiapsiagaan atau tanggap darurat bencana, dan itu dilatihkan secara detil kepada tiap relawan," jelas Ardiasnyah.
Selain meningkatkan skil penyelamatan korban, pelatihan tersebut juga untuk memantapkan koordinasi jaringan relawan karena banyak daerah di Sumsel berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.
"Koordinasi relawan yang baik membuat pertolongan bencana menjadi lebih maksimal," demikian Ardiansyah