Kamis 26 Dec 2019 23:44 WIB

Pencarian Korban Bus Sriwijaya Hari Ketiga Nihil Temuan

Pencarian korban bus Sriwiyaja dilanjutkan Jumat (27/12).

Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (26/12/2019).
Foto: Antara/Novian Fazli
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (26/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Tim SAR gabungan dalam evakuasi hari ketiga korban kecelakaan Bus Sriwijaya di Sungai Lematang Kota Pagaralam, Sumatra Selatan, tidak menemukan korban baru.

Kepala Kantor Basarnas Palembang, Berty DY Kowaas, di Palembang, Kamis (26/12), mengatakan hingga pukul 19.00 WIB korban meninggal tetap berjumlah 35 orang dan selamat tetap 13 orang.

Baca Juga

"Tim SAR gabungan sudah menyisir sungai dan bergerak ke semua arah, namun hari ketiga ini tidak ditemukan korban baru dan kami berharap tidak ada korban lagi," ujar Berty.

Kendati nihil temuan, operasi pencarian akan tetap dilanjutkan lagi pada Jumat (27/12) pukul 07.00 WIB, tim SAR gabungan mulai menggunakan rafting untuk memperlebar radius pencarian hingga enam kilometer mengingat medan evakuasi merupakan Sungai Lematang berarus cukup deras.

Dari 35 korban meninggal dunia, 16 orang berjenis laki-laki dan 19 orang perempuan, 9 di antara 35 korban masih anak-anak, semuanya sudah teridentifikasi serta dibawa oleh keluarga masing-masing.

Berdasarkan hasil identifikasi forensik Tim Biodekkes Polda Sumsel, sebagian korban meninggal akibat mengalami trauma karena jatuh dari jurang dan terminum banyak air sungai. 

Bus diduga melaju dengan kecepatan tinggi lalu menabrak beton pembatas kemudian terjun dari ketinggian 80 meter. Liku Lematang memang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement