Kamis 26 Dec 2019 17:12 WIB

Evakuasi Bus Sriwijaya Dihentikan

Sebanyak 35 penumpang bus Sriwijaya meninggal.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan  di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019).
Foto: Antara/Basarnas Palembang
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Proses evakuasi yang dilakukan tim SAR dan gabungan berbagai elemen berakhir pada hari ketiga Kamis (26/12) petang. Sebanyak 35 korban penumpang bus PO Sriwijaya yang meninggal telah ditemukan dan 13 penumpang lainnya luka-luka.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika.co.id dari nara sumber di Kota Pagaralam, Kamis (26/12), jumlah penumpang korban bus PO Sriwijaya BD 7031 AU sebanyak 48 orang termasuk sopir bus. Proses evakuasi yang digelar selama tiga hari sejak peristiwa kecelakaan tunggal masuk jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) pada Senin (23/12) pukul 23.12 telah dihentikan.

Baca Juga

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, dalam keterangan persnya Rabu (25/12) malam mengatakan, korban yang ditemukan sebanyak 48 orang, terdiri dari korban meninggal sebanyak 35 orang dan selamat tetapi luka-luka sebanyak 13 orang.

Ia mengatakan, korban yang meninggal baru ditemukan pada hari kedua sebanyak tujuh orang sudah dibawa ke RSUD Basemah Pagaralam. Korban ditemukan di dalam bus yang masuk sungai, dan juga terdapat korban meninggal yang hayut di Sungai Lematang.

“Hari ketiga ini (26/12) masih dilakukan pencarian korban,” kata Benteng dalam keterangan persnya.

 

Berdasarkan keterangan korban yang selama dan saksi, jumlah penumpang terjadi simpang siur. Sebelumnya, Polda Sumsel menyebut manifes penumpang PO Sriwijaya sebanyak 54 orang, sedangkan pendataan dari korban dan saksi menyebutkan jumlah korban 48 orang.

Menurut Hairul Pangsa, warga Kota Pagaralam yang turut mengikuti perkembangan peristiwa tersebut, proses evakuasi tim SAR akan dihentikan di hari ketiga, setelah ditemukan 35 orang penumpang meninggal dan 13 orang penumpang luka-luka.

“Berdasarkan data yang diperoleh dari saksi dan korban jumlah penumpang 48 orang. Jadi genap ditemukan yang meninggal dan selamat,” katanya.

Menurut dia, terjadi simpang siur jumlah manifes penumpang PO Sriwijaya, karena jumlah penumpang tidak menentu akibat sopir banyak mengambil penumpang di jalan. “Data yang dipegang berdasarkan keterangan korban selamat dan saksi, kalau ada info dari masyarakat lagi yang kehilangan akan ditindaklanjuti petugas,” ujarnya.

Jumlah korban yang dibawa ke RSUD Basemah Kota Pagaralam pada evakuasi hari pertama hingga ketiga, sebanyak 48 orang penumpang, termasuk sopir bus PO Sriwijaya. Dari jumlah tersebut, 35 orang penumpang meninggal dan telah dibawa keluarga korban ke Bengkulu.

Sedangkan 13 orang penumpang yang luka-luka enam orang masih dirawat di RSUD Basemah Pagaralam, dan 4 orang dirujuk ke RSUD Bengkulu, dan 3 orang lainya dibawa pulang keluarganya.

Peristiwa bus PO Sriwijaya masuk jurang Liku Lematang, Pagaralam, Sumsel pada Senin (23/12) pukul 23.12 WIB, masih dalam penyelidikan petugas Korlantas dan KNKT. Belum ada kesimpulan resmi dari penyelidikan tersebut terkait dengan sebab-sebab kecelakaan tunggal bus masuk jurang. Diduga bus tersebut rem blong, dan juga kondisi bus mengalami dua insiden sebelum masuk jurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement