Selasa 17 Dec 2019 15:48 WIB

Pemkab Solsel Sisir Korban Banjir untuk Salurkan Bantuan

Fokus Pemkab Solok saat inui menyerahkan bantuan dan memberikan pelayanan kesehatan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Bupati Solok Selatan bersama rombongan mengantarkan bantuan logistik dan kebutuhan warga terdampak banjir di Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Senin (16/12).
Foto: Dok Pemkab Solok Selatan
Wakil Bupati Solok Selatan bersama rombongan mengantarkan bantuan logistik dan kebutuhan warga terdampak banjir di Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Senin (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) terus menjangkau daerah-daerah lokasi korban banjir terutama di tempat-tempat terisolir atau sulit dijangkau. Hari ini rombongan Pemkab yang dipimpin Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman menyalurkan bantuan ke Nagari Lubuk Ulang Aling yang di Kecamatan Sangir Batanghari.

"Bantuan terus kami salurkan. Kemarin ke daerah Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan. Hari ini ke Nagari Lubuk Ulang Aling," kata Kabag Humas Pemkab Solsel Firdaus Firman kepada Republika.co.id, Selasa (17/12).

Baca Juga

Sejak beberapa hari terakhir kata Firdaus bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial RI sudah mulai berdatangan ke Solsel. Bantuan berupa sembako, beras dan kebutuhan harian lainnya. Hari ini bantuan juga akan datang dari pemerintah provinsi saat kunjungan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Firdaus menyebut sejak beberapa hari terakhir, fokus Pemkab Solok ialah menyerahkan bantuan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir. Empat kecamatan di Solsel yang dilanda banjir sejak Jumat (13/12) kemarin ialah Kecamatan Sungai Pagu, Kecamatan Pauh Duo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Kecamatan Sangir Batanghari.

Kondisi air yang sempat meluap saat ini menurut Firdaus sudah kondusif. BPBD dibantu TNI/Polri dan masyarakat sejak hari pertama melakukan pembersihan fasilitas umum dari material lumpur sisa banjir. Seperti di jalan raya, sekolah, masjid, musola, kantor-kantor pemerintah dan rumah-rumah masyarakat.

Namun Pemkab belum bisa menghubungkan jembatan yang putus seperti Jembatan Sungai Pangkua. Jembatan tersebut sudah ambles sejak banjir bandang di Solsel di akhir November lalu. Sebenarnya sejak banjir pertama, jembatan ambles tersebut akan disambungkan dengan jembatan sementara milik Pemprov. Tapi sebelum jembatan sementara dipasang harus ada sejumlah pondasi yang disiapkan Pemkab. Tapi saat pondasi mulai dikerjakan, sungai pangkua kembali meluap dan merusak bangunan pondasi. Sehingga jembatan sementara belum dapat terpasang sampai sekarang.

Dampaknya ribuan warga yang biasanya menggunakan akses Jembatan Sungai Pangkua terpaksa memutar sejauh sekitar 5 kilometer untuk jalur alternatif. Itupun jalur alternatif tidak dapat sepenuhnya ditempuh dengan roda dua karena ada sejumlah titik jalan yang rusak karena ambles ke dalam sungai.

"Jalur alternatif pun tidak semuanya bisa ditempuh roda empat. Hanya roda dua yang bisak karena ada titik-titik yang rusak," ujar Firdaus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement