REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Novirman mengatakan pihaknya menurunkan tenaga sanitiarian untuk mengantisipasi bertambahnya warga yang menderita penyakit pasca bencana banjir. Sanitiarianb ertugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
"Untuk antisipasi warga mengidap penyakit pasca banjir supaya tidak bertambah, kami selain menurunkan tim medis juga ada sanitarian. Supaya masyarakat paham apa-apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit," kata Novirman kepada Republika.co.id, Selasa (17/12).
Sanitarian kata Novirman akan memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada warga korban banjir. Kecenderungan pasca banjir biasanya warga mengidap berbagai penyakit seperti diare, ISPA, gatal-gatal dan demam.
Demam dan ISPA menerpa warga karena perubahan situasi suhu dan cuaca. Sementara penyakit gatal-gatal, penyakit kulit dan diare biasanya kata Novirman karena warga terkena air yang tidak bersih. Termasuk air bersih untuk konsumsi.
Novirman meminta warga agar memastikan konsumsi air bersih dan steril. Novirman mengakui pasca banjir, warga kesulitan mendapatkan akses air bersih. Meski begitu, Dinkes Solsel menyarankan warga tidak mengonsumsi air sembarangan.
"Usahakan dapat sumber air bersih dan direbus sampai mendidih. Kalau tidak cari air minum kemasan biar tidak diare," ucap Novirman.