Senin 16 Dec 2019 22:06 WIB

Pemkab Pekalongan Serius Tangani Penyakit Kaum Perempuan

Pekalongan manaruh perhatian serius kepada penyakit kaum perempuan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekalongan manaruh perhatian serius kepada penyakit kaum perempuan. Foto: Petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada seorang siswi saat vaksinasi di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pekalongan manaruh perhatian serius kepada penyakit kaum perempuan. Foto: Petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada seorang siswi saat vaksinasi di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Berbagai persoalan kesehatan yang dialami kaum perempuan, masih  harus terus diminimalkan di Peklongan. Bupati  Pekalongan menyebutkan, berbagai persoalan tersebut seperti masalah angka kematian ibu melahirkan (AKI), HIV/ADIS, kanker payudara dan mulut rahim (kanker serviks) dan berbagai persoalan lainnya.

''Pemkab sangat serius untuk mengatasi persoalan-persoalan kesehatan yang dihadapi kaum perempuan. Berbagai program kita laksanakan untuk meminimalisir angka kejadiannya,'' ucap dia, Sabtu (14/9).

Baca Juga

Sesuai PP No 97 tahun 2014, kata Bupati, tugas pemerintah adalah menjamin kesehatan ibu, mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir, serta menjamin tercapainya kualitas hidup dan hak reproduksi kaum perempuan.

Dalam hal kematian ibu melahirkan (AKI), Bupati mengakui, masalah ini menjadi persoalan yang harus terus diatasi. Namun dia menyebutkan, pada tahun 2018 ini, jumlah kasusnya cenderung turun.

''Sampai November 2019 ini,  tercatat ada 8 angka kematian ibu. Saya berharap, angkanya berhenti disini, tidak bertambah lagi,'' jelasnya dalam Seminar Kesehatan Reproduksi Wanita yang dilaksanakan Fatayat NU Kabupaten Pekalongan.

Menurut data, lanjut bupati, jumlah pasangan usia subur di Kabupaten Pekalongan mencapai 183.915 pasangan. ''Mereka inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama,'' katanya.

Mengenai jumlah kasus HIV/AIDS, Bupati menyebutkan, di Kabupaten Pekalongan tercatat ada sebanyak 403 kasus. Angka ini  menduduki lima besar terbawah di Jawa Tengah. Namun dari jumlah itu, sebanyak 184 penderita berasal dari kalangan perempuan dimana 115 diantaranya merupakan kalangan ibu rumah tangga.

Komposisi ini terus berubah, karena prosentase wanita yang mengidap HIV/AIDS justru terus bertambah. Berdasarkan data tahun 2019 ini, ditemukan 76 penderita HIV/AIDS baru. Namun jumlah tersebut, 27 diantaranya berasal dari kalangan  wanita.

Sedangkan untuk kasus kanker payudara, Bupati menyebutkan, sejauh ini ada 180 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 14 kasus. Untuk kasus kanker serviks, ada 33 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 kasus. n eko widiyatno

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement