Ahad 15 Dec 2019 19:48 WIB

Dosen UMY Raih Penghargaan dari Human Initiative

Penghargaan itu diberikan dalam Milad Dua Dekade Human Initiative di Jakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC),  Rahmawati Husein. aan PBB di Genewa, Rabu (26/6).
Foto: dok. MDMC PP Muhammadiyah
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein. aan PBB di Genewa, Rabu (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menerima kabar gembira. Salah satu dosen Ilmu Pemerintahannya, Rachmawati Husein, mendapatkan penghargaan spesial Human Initiative Lifetime Achievement Award 2019.

Penghargaan itu diberikan Indonesia Human Initiative kepada tokoh-tokoh yang menginspirasi. Khususnya, mereka yang memberikan perhatian sangat besar terhadap dunia kemanusiaan di sepanjang pengabdiannya.

Penghargaan itu diberikan dalam Milad Dua Dekade Human Initiative di Jakarta. Selain Ama, sapaan Rachmawati Husein, ada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, yang sukses merealisasikan dan mendirikan Indonesia Aid.

Ama sendiri merupakan Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Kemudian, Ama dipercaya PBB untuk menjadi salah satu anggota Advisor Group dalam Central Emergency Response Fund (CERF).

Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas pengabdiannya dalam dunia kemanusiaan. Ama berharap, penghargaan ini dapat meningkatkan kolaborasi mereka yang berjuang dalam misi kemanusiaan.

Melalui penghargaan ini, ada harapan orang-orang akan terus bergerak dalam isu kemanusiaan dan kebencanaan. Ama menekankan agar anak-anak muda tidak acuh dengan isu kemanusiaan.

Terlebih, dunia masuk era disruptive yang semua mudah diakses. Jadi, tidak cuma aktif di media sosial, tapi dapat memakainya untuk aktif kepada gerakan penyelamatan lingkungan dan pengurangan risiko bencana.

"Mulai tingkatkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan, khususnya kesiapan bencana yang terjadi, kemudian perlu tingkatkan empati dan kepedulian tinggi tidak cuma untuk krisis kemanusiaan di Indonesia tapi di luar negeri," kata Ama. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement