REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengungkapkan sejumlah ancaman kerawanan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2020. Salah satunya yakni ancaman terorisme yang mungkin saja terjadi di tempat keramaian.
"Beberapa ancaman terorisme sepanjang 2019 seperti penusukan mantan Menkopolhukam Bapak Wiranto dan ledakan bom di Polrestabes Medan menunjukkan kalau kejadian seperti itu bisa berlaku kapan saja, dimana saja dengan target yang ditentukan. Sehingga saat ini keamanan harus ditingkatkan," katanya saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2019, di Auditorium STIK PTIK Lemdikpol Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Untuk itu, kata Mahfud, perlu peningkatan pengamanan seperti di tempat ibadah, wisata dan keramaian. Dengan begitu seluruh masyarakat merasa aman dan terlindungi dengan kehadiran pemerintah.
Mahfud melanjutkan selain ancaman terorisme terdapat beberapa hal yang jadi atensi kerawanan di Hari Natal dan Tahun Baru 2020 yaitu kelancaran arus mudik dan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Ia menambahkan gangguan Kamtibmas sepanjang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru pada 2018-2019 mengalami kenaikan 4.012 kasus atau 27,49 persen jika dibandingkan dengan periode pada 2017-2018 yang hanya 2.909 kasus. Tetapi jumlah kecelakaan lalu lintas perayaan Natal pada 2018-2019 terdapat penurunan 30 persen dari 965 kasus menjadi 673 kasus.
“Maka dari itu, kami harus antisipasi sedini mungkin untuk kegiatan masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru 2020. Dengan siap siaga serta berkoordinasi dengan sinergitas pejabat, kementerian dan lembaga untuk menanggulangi kerawanan. Sehingga kelancaran ibadah Natal dan Tahun Baru 2020 berjalan aman dan damai tanpa gangguan apapun," kata dia.