Kamis 12 Dec 2019 18:47 WIB

Bupati Bogor: BES 2019 Hilangkan Egosentris Kedaerahan

Delapan isu strategis yang dirumuskan terkait dengan percepatan pembangunan ekonomi.

Pertemuan Borderline Economic Summit (BES) 2019 yang digagas Bupati Bogor Ade Yasin digelar di Royal Tulip Gunung Geulis, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/12).
Foto: Istimewa
Pertemuan Borderline Economic Summit (BES) 2019 yang digagas Bupati Bogor Ade Yasin digelar di Royal Tulip Gunung Geulis, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Borderline Economic Summit (BES) 2019 yang digagas Bupati Bogor Ade Yasin digelar di Royal Tulip Gunung Geulis, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/12) berjalan sukses.

Tampak hadir Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama perwakilan dua belas kepala daerah perbatasan. Pertemuan ini menghasilkan apa yang disebut dengan "Protokol Bogor".

"Hari ini kita membuktikan mampu menyingkirkan apa yang selama ini disebut-sebut sebagai ego daerah," kata Ade Yasin dalam rilisnya, Kamis.

Menurut Ade Yasin, BES yang diikuti 12 kota dan kabupaten juga sebagai bukti pelaksanaan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

“Secara umum kerja sama antara daerah meliputi empat hal terkait manajemen konflik antar daerah, efisiensi dan standar pelayanan, pengembangan ekonomi dan pengelolaan lingkungan,” kata dia.

Delapan isu strategis yang dirumuskan oleh 12 kepala daerah cenderung terkait dengan infrastruktur yang menjadi dasar percepatan pembangunan ekonomi. “Saya berharap Borderline Economic Summit yang pertama ini menjadi awal dari kerjasama yang baik dan kompak ke depan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement