Ahad 08 Dec 2019 06:45 WIB

Digitalisasi Dokumen Penting untuk Mitigasi Dampak Bencana

Setiap keluarga di wilayah rawan bencana harus mengantisipasi kerusakan dokumen

Rep: Febryan A./ Red: Christiyaningsih
Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. setiap keluarga di wilayah rawan bencana harus mengantisipasi kerusakan dokumen penting.(Ilustrasi)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. setiap keluarga di wilayah rawan bencana harus mengantisipasi kerusakan dokumen penting.(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Preservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kandar, mengatakan setiap keluarga di wilayah rawan bencana harus mengantisipasi kerusakan dokumen penting. Salah satu caranya dengan mengarsipkan berkas-berkas itu secara digital.

"Dokumen yang dimaksud seperti akta perkawinan, akta kelahiran, kartu keluarga, sertifikat tanah, dan ijazah," kata Kandar saat peluncuran program Keluarga Tangguh Bencana di Aceh sebagaimana dikutip dari keterangan pers BNPB, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Kandar mengatakan digitalisasi berkas akan menjadi upaya penting jika terjadi bencana yang biasanya datang secara tiba-tiba. Seperti banjir, banjir bandang, dan tsunami.

Sedangkan untuk berkas-berkas penting yang sudah terlanjur rusak akibat bencana, kata Kandar, pihaknya menyediakan layanan gratis untuk merestorasinya. Layanan Restorasi Arsip Keluarga (Laraska) merupakan layanan gratis kepada masyarakat untuk merestorasi atau memperbaiki fisik arsip keluarga.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan dalam situasi bencana, tidak hanya manusianya yang perlu diselamatkan. Akan tetapi juga dokumen penting yang melekat sebagai identitas setiap individu maupun sebuah keluarga.

"Laraska dari ANRI ini selaras dengan program Keluarga Tangguh Bencana atau Katana yang peluncurannya dipusatkan di Pasie Jantang, Aceh Besar pada 6 - 8 Desember 2019," kata Agus.

Katana merupakan bagian dari Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan sasaran prioritas masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Program yang akan diimplementasikan pada 2020 ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan dan ketangguhan keluarga dalam menghadapi kemungkinan atau potensi bahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement