REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris merespons positif terhadap keterlibatan pimpinan Perangkat Daerah (PD) dalam pembinaan antikorupsi. Diharapkan, para pimpinan PD dapat menyampaikan kembali ilmu yang didapat kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawahnya.
"Pembinaan ini merupakan bagian dari program Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah)," kata Idris di Balai Kota Depok, Rabu (4/12).
Dia mengutarakan, sesuai arahan pemerintah pusat dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pihaknya akan fokus program antikorupsi pada tindakan pencegahan. "Kepala PD ini bisa dikatakan sebagai trainer. Mereka berfungsi menyampaikan pada bawahannya terkait upaya-upaya yang bisa dimaksimalkan dalam mencegah terjadinya korupsi. Pencegahan lebih baik daripada penindakan," tutur Idris.
Menurut Idris, kegiatan pembinaan antikorupsi sudah cukup sering dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Bukan hanya melibatkan KPK, namun juga edukasi dari akademisi. "Ada tiga cara untuk mengubah karakter, yakni dengan memperbaiki pola pikir, mental, dan fisik," ujarnya.