Senin 02 Dec 2019 21:59 WIB

Pembangunan Tol Harus Dibarengi Penyediaan Transportasi

Setiap ide proyek pembangunan tol harus dibangun akses penyediaan angkutan massalnya.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (kiri). Bambang menilai setiap langkah pemerintah membangun tol baru harus diiringi pembangunan akses transportasi massal di tol tersebut.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (kiri). Bambang menilai setiap langkah pemerintah membangun tol baru harus diiringi pembangunan akses transportasi massal di tol tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jakarta sedang membangun beberapa ruas jalan tol dalam kota, untuk menambah kapasitas jalan. BPTJ mengusulkan pembagunan tol diiringi pembangunan akses transportasi umum.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan pembangunan tol dalam kota ini, seperti yang berlangsung di seksi barat Tol Semanan-Grogol memang ditujukan untuk menambah kapasitas jalan. Sebab semakin banyak kendaraan kapasitas jalanpun semakin terbatas.

Baca Juga

Karena itu, kata dia, pembangunan jalan tol khususnya jalan tol dalam kota di Jakarta masih terus dilakukan. Untuk tol Grogol-Semanan dan dua proyek tol dalam kota lain di Jakarta, Bambang menekankan walaupun diperuntukkan pada kendaraan pribadi dan umum, akses transportasi umum harus disediakan.

"BPTJ sudah mengusulkan tetap dibangun akses angkutan massalnya," kata Bambang kepada wartawan usai pemaparan akhir tahun transportasi Jabodetabek, Senin (2/12).

Ia menekankan setiap ide proyek pembangunan tol harus dibangun akses penyediaan angkutan massalnya. "Jangan hanya bangun jalan saja, nanti orang akhirnya menggunakan mobil pribadi lagi," terangnya. Karena itu pembangunan tol dalam kota ini, ia berharap juga bisa mendorong hadirnya sinergi dengan penyediaan akses transportasi massalnya.

"Makanya kami dengan Bina Marga PUPR dan Pemprov DKI sudah duduk bareng, mulai sekarang mana jalan yang akan dibangun secara bersamaan, disitu juga akan disediakan akses transportasi massalnya," imbuh dia.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebelumnya telah melakukan rekayasa lalu lintas terkait pekerjaan awal pembangunan enam ruas Jalan Tol Dalam Kota seksi B Semanan-Grogol, Jakarta Barat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pembangunan Tol Dalam Kota seksi B Semanan-Grogol berada di ruas Jalan Daan Mogot, yang tengah dalam tahap penyelidikan tanah atau SoiI Investigation (SI).

"Lokasi kegiatan penyelidikan tanah atau SI berada di median tengah (taman) Dimas Jalan Daan Mogot yang terbagi menjadi 3 tahap pengerjaan," kata Syafrin.

Adapun rekayasa lalu lintas meliputi :

Tahap 1 waktu pekerjaan 1-14 Desember 2019

Lokasi pekerjaan berada di sisi Barat Halte TransJakarta Rawa Buaya sepanjang 370 meter. Jalur Transjakarta "mix traffic" atau berbagi jalur dengan lalu lintas umum sepanjang area pekerjaan.

Tahap 2 waktu pekerjaan16-23 Desember 2019

Lokasi pekerjaan berada di sisi Timur Simpang Cengkareng sampai dengan sebelum Halte TransJakarta Jembatan Baru sepanjang sekitar 140 meter. Jalur Transjakarta "mix traffic" atau berbagi jalur lintas umum sepanjang area pekerjaan.

Tahap 3 waktu pekerjaan 25 Desember 2019-10 Januari 2020

Lokasi pekerjaan berada di sisi Timur Halte Transjakarta Jembatan Baru sepanjang sekitar 450 meter. Jalur TransJakarta "mix traffic" atau berbagi jalur lintas umum sepanjang area pekerjaan.

Syafrin menyebut PT Jaya Konstruksi KSO selaku pelaksana pekerjaan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan di lokasi pekerjaan. Dia mengimbau para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut.

"Kami mengimbau pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan," kata Syafrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement