Selasa 03 Dec 2019 00:10 WIB

Ribuan Warga Jabar Terjangkit HIV-AIDS, 30 Persennya Remaja

Peningkatan HIV/AIDS di Jawa Barat terbesar adalah remaja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nashih Nashrullah
Positif mengidap HIV (ilustrasi)
Positif mengidap HIV (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Jumlah kasus HIV/ AIDS di Jawa Barat tercatat sebanyak 34.149 orang(HIV) dan 6.749 orang (AIDS).    

Menurut Kepala Sekretariat KPA Jabar, Iman Tedja Lachmana, melihat jumlah kasus HIV-AIDS yang terjadi di daerah ini,  dibutuhkan peran kuat dari pemerintah daerah guna mengemban tugas pokok dan fungsi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang tercantum di dalam Permendagri No. 20/2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan KPA dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan AIDS di Daerah. 

Baca Juga

Iman mengatakan, peningkatan terbesar penderita HIV berada di kelompok remaja usia 15-24 tahun sebesar 30 persen. Selain itu, ibu rumah tangga pun dari dulu menjadi korban yang harus dikhawatirkan akibat pasangannya yang tidak setia  

"Sekarang tidak bisa lagi memilah bahwa wanita tunasusila dan pemakai narkoba yang hanya rentan tertular, tetapi juga secara populasi umum seperti ibu dan anak. Bahkan, sudah ada 600 anak yg dilahirkan dari bu penderita HIV," ujar Iman kepada wartawan akhir pekan ini. 

Menurut Iman, pihaknya membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk secara bersama dengan para pemangku kepentingan bergerak berbagi pengetahuan dan pembelajaran untuk menanggulangi isu HIV-AIDS yang terus berkembang. Hal ini, untuk terciptanya lingkungan kondusif dan percepatan program penanggulangan HIV-AIDS. 

"Kami ingin membuka peluang lahirnya kemitraan-kemitraan strategis antara pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi masyarakat sipil," katanya. 

Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi seluruh pemerintah daerah dengan jejaring yang terintegrasi untuk melahirkan inovasi program yang baik, sebagai enabling factor untuk pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM), pencapaian akses Universal, dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengakhiri epidemi AIDS pada 2030. 

"Perlu diingat bahwa HIV-AIDS bisa dicegah. HIV dapat menular melalui hubungan seks berisiko, penggunaan jarum atau alat suntik yang tercemar HIV, dan dari air susu ibu ke anak," katanya.   

Sekretaris Daerah Jabar, Daud Achmad, mengatakan  menanggulangi AIDS tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, namun harus ada aksi dari para pegiat dan komunitas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengharapkan ada kontribusi dalam memberikan strategi penanganan AIDS secara nasional.  

"Bisa kita cegah paling tidak penularannya karena tren kasus AIDS terus berkembang. Jabar tidak akan tinggal diam menyikapi perkembangan kasus ini," katanya.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement