REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Liga Sepak Bola Hizbul Wathon (HW) 2019 zona 2 Jawa Tengah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, resmi ditutup Senin (2/12). Pertandingan final, diikuti oleh PSHW Banyumas dan PSHW Merden Banjarnegara. Hingga Senin sore, pertandingan kedua kesebelasan tersebut masih berlangsung.
Yang menarik, sebelum pertandingan final ini dimulai, Rektor UMP Dr Anjar Nugroho bersama Ketua Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, peserta Liga HW, dan para penonton, menggelar Deklarasi Anti Mafia Bola bertajuk ‘Muhammadiyah untuk Bangsa, Sepak Bola untuk Indonesia’.
Dalam deklarasi tersebut, peserta menuntut mafia bola pengatur skor sepak bola segera ditangkap dan diadili. ''Siapapun yang menghalangi kemajuan sepak bola di Indonesia, termasuk mafianya, harus dihukum agar tidak lagi terjadi hal-hal yang mencederai sportivitas olah raga,'' jelas Anjar, yang juga sebagai ketua Kwartir Wilayah HW Jawa Tengah.
Menurutnya, liga HW yang digelar di UMP ini sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan peran Muhammadiyah dalam mengambil jalur dakwah melalui sepak bola.
''Kegiatan ini kami harapkan mampu jadi ladang dakwah Muhammadiyah dalam ranah sepak bola dan menghasilkan kader yang bukan cuma sehat rohani namun juga sehat jasmani,'' katanya.
Dia berharap, melalui kegiatan liga HW ini, maka dunia sepak bola dan kesebelasan HW di berbagai daerah yang pernah jaya, akan bangkit kembali.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, mengatakan melalui liga HW Muhammadiyah mencoba menggelorakan kembali olah raga sepak bola di Tanah Air.
''Liga HW ini dilaksanakan secara nasional. Untuk itu, dalam pelaksanaannya dibagi dalam empat zona (grup), yakni zona Jakarta, Zona Jateng, zona Jawa Timur, dan zona DIY.
Menurut dia, setiap juara grup dan runner upnya, nanti akan diikutkan pada kompetisi tingkat nasional yang rencananya akan digelar bersamaan dengan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah mendatang.