Ahad 01 Dec 2019 08:08 WIB

Masyarakat Sumbar Diminta Terus Bantu Palestina

Saudara di Palestina butuh sokongan doa agar penderitaan mereka segera berakhir.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Seseorang memegang bendera Palestina (Ilustrasi). Masyarakat Sumbar diminta terus mengulurkan bantuan untuk warga Palestina.
Foto: Abdan Syakura_Republika
Seseorang memegang bendera Palestina (Ilustrasi). Masyarakat Sumbar diminta terus mengulurkan bantuan untuk warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengajak warganya supaya mengulurkan tangan buat membantu saudara-saudara di Palestina yang tidak henti dihadapkan dengan prahara konflik berkepanjangan. Selain uluran tangan, kata Nasrul, saudara di Palestina juga butuh sokongan doa agar penderitaan mereka segera berakhir.

"Apakah kita akan membiarkan kejadian seperti di Al-Aqsa terus berulang? Tentunya kita tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi, penderitaan yang dialami saudara kita di Palestina adalah masalah kemanusiaan. Karena itu sudah sepatutnya kita juga membantu mereka," kata Nasrul Abit saat mengikuti Seminar Internasional yang bertajuk "Baitul Maqdis is the key of peace (Baitul Maqdis adalah kunci perdamaian)  di Auditorium Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Sabtu (30/11) lalu.

Baca Juga

Saat itu Nasrul berbicara bersama pemateri ulama besar dari Palestina, Syeikh Muraweh Mousa Nassar yang merupakan pakar akhir zaman Timur Tengah. Wagub menyebutkan Indonesia negara Muslim terbesar di dunia sehingga sangat wajar Indonesia melakukan tindakan konkret terhadap Palestina. Terlebih kata dia, Palestina memiliki jasa besar terhadap kemerdekaan Indonesia saat Indonesia dalam berjuang mendapatkan kemerdekaan.

Nasrul juga menyebut bangsa Indonesia khususnya umat Islam mengutuk keras tindakan zionis Israel yang menghalang-halangi kebebasan beribadah di Masjid Al-Aqsa serta melakukan kekerasan yang telah memakan banyak memakan korban orang-orang tidak berdosa.

Nasrul juga mengimbau agar umat Islam bersatu. Ia melihat kondisi terkini umat Islam terpecah belah terlebih karena berbagai konflik di negara-negara timur tengah. "Dan dari hari ke hari,  semakin banyak juga upaya mendiskreditkan Islam sebagai agama yang penuh dengan ajaran kekerasan. Padahal Islam adalah agama Rahmatan lil alamin," ujar Nasrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement