Sabtu 30 Nov 2019 13:48 WIB

Lahan Sport Centre Disiapkan untuk Relokasi Korban Banjir

Lahan seluas dua hektare disiapkan untuk merelokasi korban banjir di Solok

Rep: Febrian Fachri/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa bantuan di desa Sapan, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Kamis (28/11). Sebagian warga yang terimbas banjir bandang belum bisa mendapatkan bantuan makanan dan pakaian dikarenakan akses ke daerah tertutup material longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa bantuan di desa Sapan, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Kamis (28/11). Sebagian warga yang terimbas banjir bandang belum bisa mendapatkan bantuan makanan dan pakaian dikarenakan akses ke daerah tertutup material longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Wali Nagari Pakan Rabaa Timur Nasril mengatakan pihaknya menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk merelokasi korban banjir bandang. Awalnya lahan dua hektare tersebut diperuntukkan sebagai sarana olahraga seperti lapangan bola, bola voli, takraw, badminton, dan olahraga lainnya.

"Lahan sekitar dua hektare tersebut rencananya disiapkan sebagai Sport Centre nagari. Namun dikarenakan untuk kepentingan relokasi, pihaknya siap untuk mengalihkannya untuk lahan relokasi," kata Nasril, Sabtu (30/11).

Baca Juga

Lahan untuk relokasi ini dinilai strategis karena dekat dengan jalan, tiang listrik, musola, dan tidak jauh dengan lahan pertanian. Selain itu sumber air juga cukup mudah.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengaku telah menginstruksikan Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup serta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menurunkan tim mengkaji kelayakan tempat relokasi. Ia ingin segera mematangkan persiapan lahan untuk rencana relokasi

"Untuk itu, segera kita turunkan tim dari Dinas terkait untuk mengkaji kelayakan lahan ini untuk kita usulkan ke pusat," ucap Muzni.

Menurut Muzni, selain lokasinya aman dan akses yang mudah dijangkau, lokasi lahan juga tidak boleh jauh dari pemukimannya semula. Karena relokasi tidak boleh membuat warga kehilangan mata pencahariannya di tempat yang lama.

Seperti diketahui 500 lebih warga di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan masih mengungsi setelah rumah mereka rusak diterjang banjir bandang. Bencana banjir bertubi-tubi melanda Kabupaten Solok Selatan sejak pekan lalu.

Pertama adalah pada Rabu (20/11) yakni banjir di Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD). Kejadian pertama ini merusak Jembatan Sungai Pangkua yang dampaknya dirasakan dua ribu jiwa.

Dua hari kemudian tepatnya Jumat (22/11) terjadi lagi banjir dan longsor di empat kecamatan yakni KPGD, Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. Kejadian hari kedua ini mengakibatkan SD 10, SD 22, SMP 2 Solok Selatan, masjid, musola, jembatan, dan irigasi rusak.

Pada Ahad (24/11) terjadi lagi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di KPGD tepatnya di Nagari Pakan Rabaa Timur. Akibatnya 190 KK atau 595 jiwa terpaksa mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement