Kamis 28 Nov 2019 23:01 WIB

Relokasi Pedagang Pasar Kosambi Disosialisasikan

Proses perindahan berlangsung satu minggu.

Rep: M Fauzi Ridwam/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah pekerja tengah merenovasi lapak dan kios yang sempat terbakar di lantai basemen Pasar Kosambi, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sejumlah pekerja tengah merenovasi lapak dan kios yang sempat terbakar di lantai basemen Pasar Kosambi, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Direktur Operasional dan Komersil PD Pasar Bermartabat, Pancasakti Adi Sutisna mengungkap sudah ada 173 pedagang tetap di semi basemen, Pasar Kosambi, Bandung. Menurutnya, para pedagang yang mulai pindah ke semi basemen merupakan pedagang yang sebelumnya berjualan di sana sebelum kebakaran. 

"Pedagang udah ada yang bebenah (pindah ke semi basemen). Kurang lebih proses pemindahan berlangsung satu minggu," ujar  di Balaikota Bandung, Kamis (28/11).

Ia mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang untuk mulai berbenah dan pindah ke semi basemen. Namun untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Jalan Baranangsiang dan Jalan Ahmad Yani belum pindah.

"Prinsipnya pedagang (eksisting) setuju masuk dan kita tidak terlalu memaksakan untuk mereka langsung masuk tapi dibenahi sendiri," katanya.

Panca menambahkan, jumlah lapak dan kios di Pasar Kosambi berjumlah 536 unit. Dengan harga sewa bervariasi dari mulai Rp 5 juta hingga 20 juta lebih. Selain itu, terdapat jasa pelayanan fasilitas. Menurutnya tiap pedagang ada yang menyewa kios tiga hingga empat unit.

Sebelumnya, para pedagang korban kebakaran lantai basement Pasar Kosambi segera menempati lapak baru yang telah direnovasi. Terdapat 173 pedagang tetap yang berjualan disana dan 200 pedagang kaki lima (PKL) yang akan masuk di area basement.

"Bulan ini, renovasi semi-basement di tempat kebakaran (Pasar Kosambi) sudah selesai. Mudah-mudahan 173 pedagang eksisting disitu bisa segera masuk," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Selasa (12/11).

Sebanyak 200 PKL yang berada di sekitar Jalan Baranangsiang dan Jalan Ahmad Yani hingga mendekati perlintasan kereta api bisa masuk berdagang ke area tersebut. Ia berharap di sepanjang jalan dan trotoar tidak lagi ada PKL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement