REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pedagang di Pasar Kosambi Bandung yang menjadi korban kebakaran Mei lalu mulai berangsur pindah ke lapak dan kios di semi basemen. Diperkirakan proses perpindahan berlangsung satu pekan. Para pedagang mulai efektif berjualan di semi basemen Pasar Kosambi pada pekan pertama di Desember 2019.
Sejak kebakaran melanda pasar Kosambi di semi basemen, para pedagang sementara menempati halaman pasar untuk berjualan hingga renovasi semi basemen selesai. Saat ini, sebagian pedagang mulai membongkar lapak yang berada di halaman pasar.
"Pedagang sudah ada yang bebenah (pindah ke semi basemen). Kurang lebih proses pemindahan berlangsung satu minggu," ujar Direktur Operasional dan Komersil PD Pasar Bermartabat, Pancasakti Adi Sutisna di Balai Kota Bandung, Kamis (28/11).
Menurutnya, para pedagang yang mulai pindah ke semi basemen merupakan pedagang yang sebelumnya berjualan di sana sebelum kebakaran. Totalnya, ia mengungkapkan terdapat 173 pedagang tetap di semi basemen Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Ia mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang untuk mulai berbenah dan pindah ke semi basemen. Namun untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Jalan Baranangsiang dan Jalan Ahmad Yani belum pindah.
"Prinsipnya pedagang (eksisting) setuju masuk dan kita tidak terlalu memaksakan untuk mereka langsung masuk tapi dibenahi sendiri," katanya.
Panca menambahkan, jumlah lapak dan kios di Pasar Kosambi berjumlah 536 unit. Dengan harga sewa bervariasi dari mulai Rp 5 juta hingga 20 juta lebih. Selain itu, terdapat jasa pelayanan fasilitas. Menurutnya tiap pedagang ada yang menyewa kios tiga hingga empat unit.
Sebelumnya, para pedagang korban kebakaran lantai basemen Pasar Kosambi segera menempati lapak baru yang telah direnovasi. Terdapat 173 pedagang tetap yang berjualan di sana dan 200 pedagang kaki lima (PKL) yang akan masuk di area basemen.
"Bulan ini, renovasi semi basemen di tempat kebakaran (Pasar Kosambi) sudah selesai. Mudah-mudahan 173 pedagang eksisting di situ bisa segera masuk," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Selasa (12/11).
Sebanyak 200 PKL yang berada di sekitar Jalan Baranangsiang dan Jalan Ahmad Yani hingga mendekati perlintasan kereta api bisa masuk berdagang ke area tersebut. Ia berharap di sepanjang jalan dan trotoar tidak lagi ada PKL.