REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS — Anggota Tagana Banyumas dibikin sibuk pada Sabtu (23/11). Selain harus menangani dampak angin kencang, mereka juga harus mengevakuasi dua mayat yang ditemukan warga pada hari yang sama.
''Kedua jenazah tersebut ditemukan di dua lokasi terpisah, masing-masing di Desa Sawangan Kecamatan Ajibarang dan di Desa Pekuncen Kecamatan Pekuncen,'' jelas Koordinator Tagana Banyumas, Ady Candra, Ahad (23/11).
Jenazah yang ditemukan di Desa Sawangan, diketahui identitasnya bernama Joko Ahyadi (63). Jenazah ditemukan di rumahnya dalam kondisi kondisi membusuk. ''Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya yang curiga karena tidak pernah melihat korban selama beberapa hari. Saat didatangi rumahnya, ternyata korban sudah meninggal,'' jelasnya.
Dalam kesempatan itu, korban sempat dievakuasi dari rumahnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di RSU Margono Soekarjo Purwokerto. ''Dari pemeriksaan petugas medis, korban kemungkinan meninggal karena sakit,'' jelas Ady.
Sedangkan pada jenazah yang ditemukan di Desa Pekuncen, jenazah korban masih belum diketahui identitasnya. Lokasi korban ditemukan, berada di bawah jembatan Sungai Kawung yang melintas di desa tersebut. ''Saat ditemukan, kami tidak menemukan kartu identitas,'' katanya.
Jenazah tersebut memiliki ciri berjenis kelamin laki-laki, berusia sekitar 45 tahun, dan tinggi badan sekitar 170 cm dengan berat badan 90 kg. Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek berbahan jeans. ''Jenazah korban, pertama kali ditemukan warga desa yang hendak berangkat ke ladang,'' katanya.
Pihak kepolisian yang turun ke lokasi temuan jenazah, menduga korban meninggal akibat pembunuhan. Hal ini karena dari pemeriksaan petugas medis Puskesmas Pekuncen dan Tim Inafis Polres Banyumas, menemukan adanya tali yang terikat di leher dan luka memar di samping kanan bawah hidung.
Wakapolres Banyumas Kompol Davis Busin Siswara, mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. ''Kemungkinan korban dibunuh di tempat lain, kemudian dibuang di bawah jembatan,'' katanya.
Mengenai identitas korban, dia juga mengaku masih menyelidiki. Namun dia memastikan, korban bukan merupakan warga desa setempat karena tidak ada warga desa yang mengenalnya. ''Kita sudah punya gambaran tentang identitas korban. Namun kita masih melakukan identifikasi lebih lanjut untuk lebih memastikan,'' jelasnya.
Saat ini, jenazah korban masih berada di RS Margono Soekarjo Purwokerto untuk dilakukan proses autopsi