Ahad 24 Nov 2019 05:11 WIB

Kemenkes: Depok Harus Mencari Sumber Penularan Hepatitis A

Kemenkes menemukan 72 kasus hepatitis A di Depok, Jawa Barat.

Dinkes Depok dan Puskesmas melakukan pengecekan suspek Hepatitis A di SMPN 20.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Dinkes Depok dan Puskesmas melakukan pengecekan suspek Hepatitis A di SMPN 20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengingatkan bahwa sumber penularan Hepatitis A yang terjadi di Depok, Jawa Barat harus dicari oleh petugas setempat. Menurutnya, itu penting untuk ditelusuri sebagai bagian dari penanganan kasus.

“Yang paling penting bagaimana caranya sumber penularan itu (Hepatitis A) bisa berhenti,” kata Wiendra dalam siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Wiendra mengatakan, penanganan kasus sejumlah masyarakat terjangkit penyakit Hepatitis A di Depok dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Dia mengatakan, Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan upaya seperti membuat posko kesehatan dan setiap hari melaporkannya.

Hanya saja, Wiendra mengatakan, status kasus Hepatitis A tersebut belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Kemenkes menilai seharusnya penetapan KLB sudah dilakukan.

"Di dalam penetapan KLB ini, kalau pemimpin daerah sudah menetapkan (KLB) maka leading sektor ada di pemerintah daerah, tapi kami pun sudah berkoordinasi bersama-sama mengatasi masalah ini,” katanya.

Wiendra mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber penularan kasus. Menurutnya, upaya yang dilakukan Dinkes sudah sesuai dengan SOP, misalnya yang positif (Hepatitis A) diobati sesuai dengan tata laksana dan penjaja makanan pun diperiksa.

"Orang yang pertama (terjangkit Hepatitis A) itu harus dicari untuk menentukan apa sebenarnya sumber penularan,” kata Wiendra.

Penanganan Hepatitis A, menurut Wiendra, tidak bisa selesai dengan cepat karena masa penularannya dalam rentang waktu 28-30 hari. Wiendra menjelaskan, untuk sementara Kementerian Kesehatan dengan Dinas Kesehatan Depok terus melakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka kasus Hepatitis A.

Upaya tersebut dilakukan di antaranya dengan mendirikan posko kesehatan, memeriksa kualitas makanan yang ada, dan sanitasi. Sebelumnya diberitakan bahwa siswa dan guru di SMPN 20 Depok terjangkit penyakit Hepatitis A pada Rabu (20/11).

Meneteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, sebanyak 72 kasus ditemukan di Depok dengan rincian penderita sebanyak 38 laki-laki dan 34 perempuan. Tiga penderita Hepatitis A dirawat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement