Sabtu 23 Nov 2019 23:47 WIB

Sempat Longsor, Jalur Bogor-Sukabumi Kembali Normal

Longsor di jalur kereta Bogor Sukabumi menyebabkan dua orang meninggal

Pemerintah Kabupaten Bogor, berencana membangun double track ( Rel Ganda) jalur kereta api mulai Stasiun Parung Panjang hingga Nambo akan menjadi commuterline double track. Selasa ( 25/9).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Pemerintah Kabupaten Bogor, berencana membangun double track ( Rel Ganda) jalur kereta api mulai Stasiun Parung Panjang hingga Nambo akan menjadi commuterline double track. Selasa ( 25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kereta Api (KA) jurusan Sukabumi-Bogor kembali normal setelah 40 menit tertahan karena adanya longsoran di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (23/11) malam.

"Sudah bisa melintas, sekitar 40 menitan (tertahannya)," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta Eva Chairunisa.

Menurut dia, longsor terjadi sekitar pukul 19.12 WIB yang mengakibatkan kereta arah Sukabumi-Bogor maupun sebaliknya tidak bisa melintas. Namun longsor bisa segera ditangani sehingga mulai pukul 19.55 WIB KA Sukabumi-Bogor sudah bisa melintas kembali.

Longsor KA di Kecamatan Cigombong terjadi tepat satu pekan lalu. Sebanyak lima orang tertimbun longsoran di lokasi pembangunan jalur ganda di Desa Watesjaya,Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/11/2019).

"Sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan double track saat pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong, Basrowi.

Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek "double track" dari PT Hapsaka Mas. Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu mukti (34) dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan tiga lainnya,Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44) dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dan selamat.

Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan pekerja tengah melakukan pekerjaan "retaining wall"di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingannya longsor.

Empat pekerja bisa melarikan diri dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang.

"Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement