REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dua rumah warga di sekitar proyek pembangunan double track (rel ganda) Bogor-Sukabumi, tepatnya di RT 06/ RW 06 Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ambles karena tanah longsor, Ahad (18/4) sore. Tidak ada korban jiwa atau pun luka, tetapi tiga kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 14 jiwa, termasuk satu bayi 1 tahun, kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Theo Patricio menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.44 WIB. Selain diduga disebabkan oleh hujan yang melanda beberapa hari terakhir, dua rumah itu juga berada tepat di pinggir tebingan proyek double track.
“Tanah longsor ini terjadi di sekitaran pembangunan jalur kereta api double track. Dua rumah warga yang berada tidak jauh dari lokasi ikut terbawa longsoran. Penyebab sementara karena curah hujan, sama ada di tebingan proyek,” kata Theo, Ahad.
Theo menjelaskan, dampak kejadian ini, bagian dapur dan kamar tidur milik korban hancur oleh tanah longsor. Bahkan, pipa saluran PDAM di daerah setempat juga terputus.
“Sekitar pukul 20.30 WIB BPBD selesai melakukan penanganan. Kondisi saat ini, pihak korban yang rumahnya mengalami kerusakan berat mengungsi ke rumah kerabatnya,” ujar Theo.
Selain melakukan penanganan di lokasi kejadian, tim BPBD Kota Bogor dan tim terkait juga memberikan bantuan logistik dan peralatan untuk membersihkan material bangunan. "Personel sudah mengarah kembali ke lokasi sambil membawa bantuan berupa perlengkapan bayi karena rumah yang terdampak longsor ada bayi dan juga peralatan kebersihan," kata dia mengakhiri.