REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Aparat Polres Sampang, Jawa Timur menyita ratusan senjata tajam berbagai jenis dari lokasi pelaksanaan pemilihan kepada desa (pilkades) yang berlangsung ricuh. Pilkades ricuh akibat ada warga yang tidak menerima undangan memilih di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang, Kamis (21/11).
"Ada sekitar 200 senjata tajam yang berhasil kami sita," kata Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro.
Kapolres memimpin langsung razia senjata di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang tersebut, menyusul adanya rencana aksi kerusuhan oleh sekelompok warga bersenjata tajam. Senjata tajam yang disita petugas ini umumnya yang dibawa warga ke lokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Sebagian disita saat petugas melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga. "Ini kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya carok massal antarpendukung calon kepala desa," katanya menjelaskan.
Saat melakukan penyisiran itu, Polres Sampang juga menerjunkan pasukan khusus dari Brimob Polda Jatim. Pasukan tersebut diperbantukan untuk mengamankan pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur yang digelar Kamis ini.
Selain dari personel Brimob Polda Jatim, Polres Sampang juga meminta bantuan pasukan dari Kodim 0828 Sampang. Jenis senjata tajam yang disita petugas antara lain celurit, parang, dan pisau.
Senjata tersebut ditemukan di rumah warga dan di balik baju yang disimpan pemiliknya. "Warga yang kedapatan membawa sajam itu kita amankan," ujar Kapolres.
Kapolres mengimbau agar masyarakat tetap menjaga situasi pilkades yang kondusif. Warga juga diimbau tidak terprovokasi oknum warga yang tidak bertanggungjawab yang sengaja memperkeruh situasi keamanan pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
"Mari kita jaga pesta demokrasi ini agar aman dan kondusif, sesuai dengan harapan semua pihak," ajak Kapolres. Pilkades serentak di Kabupaten Sampang, Pulau Madura kali ini digelar di 38 desa yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah itu.