Rabu 20 Nov 2019 22:30 WIB

BKKBN: Kampung Keluarga Berencana Bukan Sekadar Proyek

Kampung Keluarga Berencana untuk memajukan kampung yang terisolir.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan kampung keluarga berencana (KB) bukanlah sekadar proyek. Ia mengatakan program itu untuk memajukan kampung yang terisolir, terpinggirkan dan yang tertinggal.

Kepala BKKBN Hasto menilai masih ada kampung KB yang dijadikan proyek dalam artian tidak sungguh-sungguh menerapkan esensi dari pentingnya pembangunan kampung KB. Ia mengatakan esensi tersebut, yakni untuk mewujudkan kampung sehat sejahtera.

Baca Juga

"Kampung KB itu kan menjadi treatment harus menjadi 'treatment' terapi sekarang ini jangan menjadi proyek yang saya lihatkan kampung KB itu sebaiknya menjadi proyek-proyek itu maksudnya begini ini anggarannya ini kemudian yang penting ada kampungnya diajukan untuk dapat anggaran, nah kan itu namanya kacamatanya proyek," kata Hasto dalam kunjungan kerja ke Manokwari, Papua Barat, Rabu (20/11).

Padahal, filosofi dari keberadaan kampung KB adalah suatu upaya untuk membangkitkan daerah yang tertinggal sehingga mengalami kemajuan untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Karena itu, kampung KB memang sudah semestinya berawal di daerah-daerah yang berada di pedalaman atau wilayah terisolir.

"Kampung KB Itu kan untuk treatment ada kampung yang masih tertinggal dan terisolir begitu dikasih treatment untuk kampung KB, kampung itu menjadi bangkit," tuturnya.

Dalam kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Indonesia, dia mendapati masih ada kampung KB yang diciptakan di daerah yang mudah dijangkau, di kota, supaya mudah dibina. Padahal, seharusnya yang menjadi utama adalah untuk menjalankan program kampung KB di daerah terisolir untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat di kampung itu sehingga mereka bisa bangkit dan tidak menjadi kampung yang tertinggal.

Hasto menuturkan saat ini dia belum mengevaluasi kampung KB secara objektif. Akan tetapi ke depan, dia akan melakukan evaluasi itu agar program kampung KB dapat terimplementasi dengan baik untuk mengoptimalkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

"Sekilas yang saya rasakan belum seperti yang saya bayangkan. Bayangan saya ini ada daerah yang sangat terisolir, remote area, kemudian ini karena kita jadikan kampung KB," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement