Rabu 20 Nov 2019 06:33 WIB

Korban Aksi Pamer Kemaluan di Kabupaten Bandung Alami Syok

Korban awalnya tak curiga mengira pelaku ojek daring tengah menunggu penumpang,

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
Polisi memeriksa motor tersangka pelecehan seksual yang digunakan untuk melakukan aksinya, di Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (19/11).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Polisi memeriksa motor tersangka pelecehan seksual yang digunakan untuk melakukan aksinya, di Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- NF, warga Baleendah, korban dari aksi pria tidak dikenal yang pamer kemaluan di Kabupaten Bandung, Selasa (19/11) mengalami syok. Dirinya mengaku khawatir pria tersebut masih menguntit dirinya dan takut untuk keluar dari rumah.

"Takut buat keluar rumah, sekarang lebih berhati-hati aja. Apalagi dia (pelaku) tahu rumah saya dan kejadiannya di rumah saya," ujar perempuan yang sudah menikah ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/11).

Dirinya mengaku baru pertamakali dikuntiti oleh orang bahkan melakukan aksi tidak senonoh. Ia mengaku tidak memiliki masalah dengan siapapun termasuk teman-teman dekatnya.

"Saya gak punya orang yang dendam. Teman dilingkungan juga sedikit. Kalaupun teman gak ada yang begitu, dari perawakan gak begitu," katanya.

Saat melakukan aksinya, ia mengungkapkan pelaku memakai motor PCX berwarna putih. Kemudian menggunakan helm half face, jaket kulit dan celana training berwarna merah serta menggunakan sandal jepit gunung.

"Kejadiannya jam 05.05 Wib, dari dalam rumah juga udah kelihatan pelaku nunggu di depan rumah tetangga. Nunggunya udah lama," katanya.

NF mengatakan pelaku terlebih dahulu menunggu di rumah tetangga yang berada diseberang rumahnya. Saat itu, ia sudah melihat pelaku dari dalam rumah. Kemudian dirinya tanpa curiga keluar rumah untuk mengepel teras.

"Saya lihat dia diam disitu (rumah tetangga). Saya kira ojek online nunggu penumpang. Pas saya bersih-bersih teras, dia manggil teteh. Saya gak gubris, terus dia majuin motornya ke depan gerbang rumah," katanya.

NF mengatakan pelaku kembali memanggil teteh saat berada digerbang rumahnya. Saat ia melihat pelaku, pria tersebut langsung memperlihatkan kemaluannya. "Sama saya manggil teteh beneran pengen diliat, pas udah diliat ngelakuin gitu saya teriak ke mamah.  Dianya kabur," katanya.

Ia mengaku tidak sempat melihat nomor polisi kendaraan. Sebab dirinya panik dan takut terlebih pelaku mengetahui rumahnya. Ia pun melaporkan kejadian tersebut ke orangtuanya dan selanjutnya ke desa dan aparat kepolisian.

"Saya juga liat di TV doang (peristiwa begitu) sekarang ngalami sendiri, gimana gak syok. Dia tinggi kurus, udah kelihatan tua umur 40 lebih kelihatan dari matanya," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement