Selasa 19 Nov 2019 14:42 WIB

Tersangka Penabrak Bripka Kurniawan Mengaku Ingin Menolong

Penabrak Bripka Kurniawan menyebut awalnya ingin menolong tapi takut diamuk massa

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
 Tersangka tabrak lari yang menewaskan Bripka Kurniawan saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Senin (18/11/2019). Foto/Wardoyo
Tersangka tabrak lari yang menewaskan Bripka Kurniawan saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Senin (18/11/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -- Tersangka pelaku tabrak lari yang menewaskan anggota Intelkam Polsek Masaran Bripka Kurniawan (35 tahun), JP (45 tahun), mengungkap kesaksian mengejutkan.

Di hadapan Kapolres dan wartawan, pria asal Dukuh Kemangi, Wonorejo, Kedawung itu mengungkapkan bahwa almarhum Bripka Kurniawan sempat terpental hebat seusai benturan tabrakan terjadi.

“Saat tabrakan, saya terjengkang sedangkan korban terlempar hingga terbang di atas saya sebelum jatuh di jalan cor-coran,” kata Joko saat dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres, Senin (18/11).

Joko kemudian mengungkap setelah korban terhempas di jalan cor-coran, dirinya sempat berdiri dan menghampiri korban.

Seketika, ia mengaku melihat kepala korban mengucur banyak darah. Ia semula mengaku sempat hendak menolong, namun buru-buru meluruskan bahwa saat itu ia mendekati korban dengan tujuan memastikan kondisinya apakah masih hidup atau tidak.

“Tapi karena saya lihat makin banyak warga yang berdatangan, saya takut dikeroyok dan dihabisin. Akhirnya saya kabur,” urai pria yang berprofesi sebagai pengusaha penggilingan padi itu.

Joko menguraikan saat ia mengecek, kondisi anggota Bintara Unit Intelkam itu  sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Darah banyak mengucur dari bagian kepala.

Dalam ketakutannya, pelaku pun memutuskan lari karena khawatir menjadi sasaran amuk massa yang mulai berdatangan.

“Saya makin ketakutan saat ada (warga) yang mengejar. Dari jauh jaket saya yang terlihat, sehingga jaket saya lepas dan saya duduki. Setelah mereka tidak terlihat, jaket itu kemudian saya buang di Sungai Semplak, setelah itu saya pulang,” kata pelaku.

Joko mengaku kecelakaan itu terjadi Kamis (14/11/2019) siang sekitar pukul 11.00 WIB saat dirinya berusaha mencari alamat di sekitar Sidodadi. Dia mengendarai sepeda motor Honda Verza AD 5385 AVE. Sedangkan korban mengendarai Honda Beat AD 6411 DIC.

Joko mengaku melaju dari jalan raya Solo-Sragen dan kemudian belok dari Gronong menuju arah Sidodadi.

Sesampai dekat Lapangan Sidodadi, ia berasa alamat yang ia cari sudah kelewatan. Ia memutuskan belok kanan untuk putar balik.

Saat separuh motornya sudah berbalik, dari arah belakang melaju motor Bripka Kurniawan. Karena sangat dekat, benturan keras tak terhindarkan.

Bripka Kurniawan meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan berharap kasus itu menjadi pembelajaran agar semua lebih berhati-hati jika berkendara di jalan raya. Jika hendak putar balik atau berbelok, semestinya harus menengok situasi kondisi arus dari semua arah terlebih dahulu.

“Semoga ini menjadi pembelajaran agar semua lebih berhati-hati agar tidak terulang kembali,” tukasnya. Wardoyo

 

The post Mengejutkan, Tersangka Ungkap Tubuh Bripka Kurniawan Sempat Terpental dan Terbang Usai Bertabrakan. Mengaku Berusaha Menolong Tapi Takut Dimassa appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement