REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak 63 anggota KSR dan PMR mendapat pelatihan keterampilan jurnalistik dan public speaking di Markas PMI Jember, Ahad (17/11). Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis di media sosial (medsos).
"Dan bisa memperkuat kemampuan assesmen yang dimiliki KSR dan PMR di masing-masing unit," ujar Ketua Panitia Workshop Journalism and Public Speaking KSR PMR se-Kabupaten Jember, Hidayatur Rahman.
Menurut Hiday, para peserta terdiri atas mahasiswa dan pelajar SMP serta SMA yang berkecimpung di PMR. Mereka mendapat pengajaran teknik berbicara di depan umum. Selain itu, juga perihal memotret, membuat video, menulis narasi sesuai kaidah jurnalistik, dan mampu menyampaikan informasi dengan benar.
Hiday menjelaskan, pelatihan dilakukan dengan berbasis Android. Tujuannya, agar para peserta bisa mengoptimalisasikan penggunaan gawainya pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Gawai tidak sekadar untuk berkirim pesan atau bermain gim.
Para peserta juga bisa memyampaikan publikasi dengan benar baik dalam membuat laporan kejadian maupun peristiwa. Hal ini terutama yang berfokus pada kegiatan rutin di sekolah/kampus masing-masing.
"Kita kadang tidak tahu, kegiatan PMR di masing-masing sekolah menarik untuk diceritakan kepada publik, semisal pelatihan pertolongan pertama, simulasi gempa," tambahnya, melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Senin (18/11).
Untuk peserta KSR, pelatihan diharapkan mampu memperkuat akurasi data assesmen kebencanaan. "Itu akan dikembangkan dan dipertajam lagi. Itu harapan pada mereka sehingga kita beri stimulan dan latihan dengan workshop," jelasnya.