REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Berkarya diagendakan bertemu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam waktu dekat. Keduanya mengaku siap membuka pintu koalisi bersama untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan partainya memperoleh lebih dari 160 kursi DPRD di sejumlah wilayah pada Pemilu 2019. Untuk itu, ia mengatakan, Berkarya juga ingin berkontestasi dalam Pilkada 2020.
"Kami juga berencana membuka kerjasama di pilkada. Ini (160 kursi DPRD) modal dasar dan potensi yang kami syukuri sebagai partai pendatang baru," ujar Priyo saat dihubungi, Senin (18/11).
Priyo mengatakan, Berkarya dan PKS juga akan membahas koalisi usai Partai Gerindra bergabung dengan pemerintahan. Termasuk situasi Indonesia saat ini yang akan menjadi topik utama dalam pertemuan kedua partai tersebut.
"Ada pikiran-pikiran untuk meramu gagasan-gagasan alternatif. Api demokrasi tidak boleh redup hanya karena banyak orang berduyun-duyun merapat kepada kekuasaan. Kualitas demokrasi mestinya tetap harus terjaga," ujar Priyo.
Rencananya, kedua partai akan bertemu pada pekan ini. Priyo mengatakan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto juga setuju untuk bertemu dengan Presiden PKS, Sohibul Iman.
"Saya lapor ketum dan Mas Tommy Soeharto setuju memenuhi undangan PKS. Untuk berikutnya PKS yang ganti berkunjung ke Partai Berkarya," ujar Priyo.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal menyebut bahwa dalam waktu dekat mereka akan melakukan pertemuan dengan Partai Berkarya. Namun, Mustafa enggan menjelaskan apa yang akan dibahas di dalam pertemuan itu.
"Meski belum lolos, (Partai Berkarya) sebagai entitas politik punya kedaulatan yang sama untuk menyampaikan suara rakyat. Sehingga, kami harus bergandengan tangan dengan semua kekuatan parpol yang ada," ujar Mustafa.