REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Keluarga besar Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimistis bisa lolos verifikasi dan menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Koordinator Wilayah Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Dewan Pimpinan Pusat Partai Gelora Indonesia H Ichsanuddindi Banjarmasin, Ahad (17/11), menyatakan hal tersebut usai pengukuhan pengurus partai politik (parpol) tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Menurut mantan Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, Partai Gelora Indonesia sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan verifikasi parpol.
Ia menunjuk contoh Kalsel, di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota kini sudah terbentuk kepengurusan Partai Gelora Indonesia yang menggunakan dominan warna toska dan berlambangkan gambar gelombang itu.
"Bahkan pembentukan kepengurusan Partai Gelora Indonesia di Kalsel sudah sampai tingkat kecamatan," lanjutnya didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) parpol tersebut tingkat provinsi setempat, H Riswandi SIP.
Lebih dari itu, DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel sejak dini melakukan konsolidasi, baik menghadapi verifikasi kesiapan dan persiapan sebagai parpol maupun peserta Pemilu 2024.
Optimistis itu cukup beralasan, karena selain kesiapan dan persiapan perangkat lunak seperti sumber daya manusia (SDM) serta perangkat keras berupa Sekretariat, juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Sebagai contoh pada kepengurusan Partai Gelora Indonesia di Kalsel, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota banyak wajah baru dan dari kalangan generasi muda yang tampaknya cukup energik.
"Memang untuk membawa negara kita (termasuk Kalsel) menuju kemajuan membutuhkan generasi yang energik dengan tetap berdasarkan pada karakter kepartaian," tegasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel H Tatang mengaku, sebelum bergabung dengan parpol yang baru lahir 10 November lalu, ia berasal dari Partai Bintang Reformasi (PBR).
"Alasan ikut Gelora Indonesia, antara lain ingin suasana baru, serta tertarik dengan tujuan dan karakter kepartaian," ujar laki-laki asal "Kota Bahalap" Marabahan (40 kilometer barat Banjarmasin), ibu kota Batola itu.