Sabtu 10 May 2025 19:01 WIB

Launching 4 Badan, Gelora Komitmen Bela Perjuangan Palestina Merdeka

Partai Gelora berkomitmen bantu Palestina.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Koordinator Bidang Penggalangan DPP Partai Gelora Indonesia, Triwisaksana (tengah), meluncurkan empat badan layanan kemasyarakatan Partai Gelora Indonesia, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Ketua Koordinator Bidang Penggalangan DPP Partai Gelora Indonesia, Triwisaksana (tengah), meluncurkan empat badan layanan kemasyarakatan Partai Gelora Indonesia, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia meluncurkan empat badan layanan kemasyarakatan untuk membantu masyarakat dalam beragam dimensi. Keempat badan layanan tersebut adalah Badan Layanan Masyarakat, Badan Tanggap Bencana, Badan Layanan Advokasi dan Hukum, serta Badan Relawan Palestina.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran empat badan layanan kemasyarakatan ini, peran dan kontribusi Partai Gelora Indonesia bisa makin banyak dan meluas bagi masyarakat," kata Ketua Koordinator Bidang Penggalangan DPP Partai Gelora Indonesia, Triwisaksana dalam peluncuran itu di Jakarta pada Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga

Sesuai dengan nama masing-masing, ujar Triwisaksana, badan layanan kemasyarakatan yang baru dibentuk ini akan melakukan pendampingan dan penggalangan layanan bagi masyarakat.

"Partai Gelora tidak hanya mengurusi politik dan negara, tapi juga melayani kemasyarakatan," ujar Triwisaksana.

Triwisaksana menyebut kehadiran empat badan layanan kemasyarakatan ini juga merupakan bagian dari upaya menumbuhsuburkan ekosistem untuk kontribusi nyata bagi masyarakat yang sudah dikenal dunia sebagai komunitas religius dan dermawan.

Sementara itu, Ketua Badan Layanan Masyarakat Partai Gelora Indonesia, Euis Krustiati, mengatakan badan yang dipimpinnya bertujuan menghadirkan pendampingan agar lebih banyak masyarakat dapat mengakses layanan publik.

"Ada banyak program pemerintah yang bagus tetapi ada sebagian masyarakat yang kesulitan mengakses. Itu realita. Daripada saling menyalahkan, lebih baik kita bergerak mendampingi," kata Euis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement